Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak yang palsu di bidang kesehatan bikin susah rakyat

Banyak yang palsu di bidang kesehatan bikin susah rakyat Demo vaksin palsu di RS Harapan Bunda. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Dunia kesehatan di Tanah Air tercoreng. Banyak produk bidang kesehatan ditemukan palsu dan membuat gempar masyarakat. Alhasil, rakyat pun menjadi susah karenanya.

Tak sedikit kasus dalam dunia medis menjadi sorotan publik. Tak heran, sebab banyak orang langsung bersentuhan dengan aspek kesehatan.

Teranyar, ratusan warga di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menerima Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bodong alias palsu. Kartu itu diterima warga dari sebuah lembaga berkedok peduli duafa.

"Sebanyak 200-an orang yang daftar. Jadi lembaga itu datang ke desa menawarkan sudah sejak delapan bulan lalu," kata Fauzy Samsul Lurah Desa Kertajaya KBB, Minggu (24/7).

Terungkapnya BPJS palsu yang dimiliki warga tersebut ketika salah satu pasien berobat di salah satu rumah sakit di Kota Cimahi. Saat itu, kartu BPJS tidak dapat digunakan.

Setelah dikumpulkan, ternyata ada ratusan warga yang memang menerima kartu BPJS palsu. Warga pun bertambah susah, mau berobat ditolak rumah sakit karena jadi korban.

"Untuk pembuatan kartu palsu kita geram dan prihatin. Jadi kita mengimbau kepada masyarakat agar jangan pernah mengurus kartu dengan calo apalagi yang sudah jelas tidak resmi dan tidak bekerjasama dengan BPJS," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris, Senin (25/7).

Tak hanya itu, terbongkarnya sindikat produsen dan distributor vaksin palsu bukti Indonesia dalam keadaan darurat farmasi. Pengawasan peredaran obat dan vaksin dinilai terlalu lemah.

Lagi-lagi rakyat menjadi korban dan susah akibatnya. Pemerintah dianggap tidak hadir dan lalai menjamin kesehatan warganya.

"Penemuan masifnya peredaran vaksin palsu ini adalah pertanda pemalsuan obat di negeri ini sudah dalam keadaan darurat," kata Koordinator Presidium Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI), Agung Sedayu di Jakarta, Minggu (24/7).

Kasus vaksin palsu merupakan kejahatan kemanusiaan luar biasa. Apalagi, produksi vaksin palsu telah dilakukan sejak tahun 2003 dan dalam peredarannya melibatkan rumah sakit, klinik, ataupun apotek.

Selama 13 tahun lamanya, bayi-bayi di Indonesia 'dicekoki' dengan vaksin palsu. Sindikat peredaran vaksin palsu baru terbongkar setelah munculnya keluhan dari masyarakat.

Kementerian Kesehatan dan Badan POM adalah pihak yang paling sering diminta bertanggung jawab dalam kasus-kasus yang berhubungan dengan dunia medis semacam ini. Hal itu dikarenakan kasus-kasus medis yang pernah terjadi di Indonesia, biasanya disebabkan karena sejumlah produk medis atau kesehatan yang terkontaminasi atau bahkan dipalsukan.

Sejauh ini, kinerja Kementerian Kesehatan dan Badan POM dipertanyakan. Beredarnya vaksin palsu merupakan dampak dari kelalaian pemerintah dan bukti adanya mafia di dunia medis.

"Pemerintah lalai. Kewenangan tanggung jawab pemerintah pengadaan dan pengawasan. Apalagi ini vaksin yang disebar jutaan warga negara. Ini kelalaian. Apakah sistemnya, oknumnya, kita cari tahu. Bocor-bocor ini apakah karena orang perorang atau kongkalingkong dengan lembaga lain," kata Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/6).

Tak berhenti di vaksin palsu saja, bakteri Sakazaki yang berada di susu formula juga pernah membuat geger Indonesia pada tahun 2008 silam. Ketika itu berdasarkan penelitian yang di lakukan IPB terhadap 74 sampel susu formula, 13,5 persen di antaranya mengandung bakteri berbahaya.

Bakteri Sakazaki atau yang secara lengkapnya disebut Enterobacter Sakazaki, merupakan bakteri gram negatif anaerob fakultatif berbentuk koliform (kokoid), dan tidak membentuk spora. Sakazaki dapat menyebabkan radang selaput otak dan radang usus pada bayi.

Kasus ini sempat membuat para orangtua khawatir ketika memberikan anak-anaknya susu formula. Terlebih lagi, tidak ada pengumuman resmi dari pemerintah tentang mana saja susu formula yang mengandung zat berbahaya tersebut.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Temuan KPK Bongkar Rumah Sakit Nakal Klaim Fiktik BPJS Kesehatan & Rugikan Negara
VIDEO: Temuan KPK Bongkar Rumah Sakit Nakal Klaim Fiktik BPJS Kesehatan & Rugikan Negara

Mengetahui masalah tersebut, Pahala Nainggolan tak segan-segan menempuh jalur hukum

Baca Selengkapnya
Waspada Penipuan Berkedok Surat Kemenkes Soal Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis
Waspada Penipuan Berkedok Surat Kemenkes Soal Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis

Kemenkes tidak pernah menerbitkan surat undangan Sosialisasi SE Rekrutmen Bantuan Biaya Fellowship Dokter Spesialis

Baca Selengkapnya
3 RS Klaim Fiktif ke BPJS, Kemenkes Ancam Putuskan Kerja Sama dan Cabut Izin Praktik Dokter Terlibat
3 RS Klaim Fiktif ke BPJS, Kemenkes Ancam Putuskan Kerja Sama dan Cabut Izin Praktik Dokter Terlibat

Tiga rumah sakit itu berada di Sumatera Utara dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.

Baca Selengkapnya
Kominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Kominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks

Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.

Baca Selengkapnya
Rumah Sakit Swasta di Jateng Ajukan Klaim BPJS Palsu Rp29 Miliar
Rumah Sakit Swasta di Jateng Ajukan Klaim BPJS Palsu Rp29 Miliar

Pihak BPJS berupaya melakukan tuntutan perdata terhadap managemen rumah sakit untuk segera mengembalikan dana kerugian tersebut.

Baca Selengkapnya
KPK Telaah Dugaan Korupsi Klaim Fiktif BPJS Bermoduskan Baksos
KPK Telaah Dugaan Korupsi Klaim Fiktif BPJS Bermoduskan Baksos

Setelahnya KPK baru bisa menyelidiki dugaan klaim fiktif di kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perketat Pengawasan Pupuk dan Pestisida Palsu
Pemerintah Perketat Pengawasan Pupuk dan Pestisida Palsu

Pasalnya, kedua komoditas ini merupakan sarana produksi yang sangat menentukan dalam pencapaian produksi nasional.

Baca Selengkapnya
Outlook Humas Pemerintah 2024: Polusi Udara & Pelayanan Kesehatan Bakal jadi Isu Paling Banyak Dibahas
Outlook Humas Pemerintah 2024: Polusi Udara & Pelayanan Kesehatan Bakal jadi Isu Paling Banyak Dibahas

Pengumpulan data primer dengan pendekatan analisis wacana melalui analisis data kuantitatif media monitoring Humas BKPK dan NoLimit.

Baca Selengkapnya
BPJS Kesehatan Klarifikasi Isu Dugaan Kerugian Rp20 Triliun dalam Program JKN
BPJS Kesehatan Klarifikasi Isu Dugaan Kerugian Rp20 Triliun dalam Program JKN

BPJS Kesehatan mengklarifikasi isu dugaan kerugian sebesar Rp20 triliun dalam penyelenggaraan Program JKN.

Baca Selengkapnya
Ada 542 Laporan Bullying Dokter, 221 di Antaranya Terjadi dalam RS di Bawah Kemenkes
Ada 542 Laporan Bullying Dokter, 221 di Antaranya Terjadi dalam RS di Bawah Kemenkes

Nadia menyampaikan hal tersebut untuk merespons kasus perundungan terhadap Dokter Aulia Risma Lestari.

Baca Selengkapnya
Menkes Heran Dipolisikan karena Dituduh Sebar Hoaks Bullying Dokter Aulia: Aneh, Padahal Undip Akui Ada Perundungan
Menkes Heran Dipolisikan karena Dituduh Sebar Hoaks Bullying Dokter Aulia: Aneh, Padahal Undip Akui Ada Perundungan

Budi menyatakan, praktik perundungan tidak hanya diakui Undip. Tapi juga dilaporkan peserta PPDS.

Baca Selengkapnya