Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak yang ragukan kehalalan, capaian vaksin MR di Aceh terendah di Indonesia

Banyak yang ragukan kehalalan, capaian vaksin MR di Aceh terendah di Indonesia Posyandu berbasis android. ©2017 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Sejak awal Agustus 2018 Kementerian Kesehatan menggelar pemberian vaksin Measles Rubella (MR) secara serentak di 28 provinsi. Sayangnya, di Provinsi Aceh, banyak warga yang menolak anaknya diimunisasi karena meragukan kehalalan vaksin.

Berdasarkan data Dinkes setempat, capaian vaksin MR di Aceh jauh lebih rendah dari provinsi tetangga Sumatera Utara (Sumut), bahkan Tanah Rencong capaiannya terendah di Indonesia.

Capaian vaksin MR di Aceh saat ini hanya 6,52 persen dan menduduki peringkat terakhir. Sedangkan Papua Barat menduduki peringkat pertama capaiannya sebesar 38,32 persen. Capaian peringkat kedua ada di Lampung sebanyak 38,17 persen dan ketiga di Nusa Tenggara Timur sebesar 33,48 persen.

Orang lain juga bertanya?

Sementara capaian vaksin MR di kabupaten/kota di Aceh saat ini yang paling tinggi adalah di Kabupaten Gayo Lues sebesar 17,03 persen. Lalu peringkat kedua capaiannya Kabupaten Aceh Singkil sebesar 16,67 persen, Kota Sabang menduduki peringkat ketiga dengan capaian 13,19 persen.

Sedangkan Kota Banda Aceh yang berada di pusat provinsi Aceh capaiannya sekarang hanya 2,28 persen. Meskipun ada daerah yang paling rendah capaiannya yaitu Kabupaten Bener Meriah hanya 0,84 persen. Justru berbanding terbalik kabupaten Aceh Tengah yang capaian sudah mencapai 12,2 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Warqah Helmi mengatakan, rendahnya capaian vaksin MR ini tidak terlepas belum keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait kehalalannya. Sehingga banyak masyarakat menolak melakukan vaksin MR tersebut.

"Imunisasi MR di Banda Aceh yang diluncurkan 1 Agustus 2018 sampai dengan saat ini pencapaian 2.28 persen, ini terjadi ada kendala oleh fatwa MUI yang seharusnya sudah ada sejak 2017 lalu," kata Warqah, Selasa (14/8) di Banda Aceh.

Kendati demikian, Warqah menyebutkan saat ini sudah ada instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar Gubernur, Bupati dan Wali Kota agar mendukung pelaksanaan imunisasi MR. Instruksi dikeluarkan oleh Kemendagri pada tanggal 8 Agustus 2018 lalu tentang Dukungan Pelaksanaan Imunisasi MR Fase II.

"Informasi MUI belum keluarkan fatwa. Tetapi ada instruksi dari Kemendagri yang ditujukan ke seluruh provinsi dan kabupaten/kota untuk tetap melakukan imunisasi MR," tukasnya.

Pemerintah Indonesia meminta masyarakat agar membawa anaknya usia 9 bulan dan di bawah 15 tahun untuk disuntik vaksin MR. Tujuannya adalah untuk melindungi masyarakat dari virus MR. Karena bila terjadi infeksi virus MR ini bisa merusak sel otak terganggu, fisik, mental, pendengaran.

"Tujuan adalah untuk melindungi masyarakat, untuk pemutusan rantai penyebaran dari virus MR hingga pencapaian masyarakat itu bebas dari pada MR tercapai pada tahun 2020 nanti," jelasnya.

Warqah berharap masyarakat bisa menyukseskan program nasional ini untuk menuntaskan vaksinasi MR. Sehingga masyarakat bisa tercegah dari infeksi virus MR yang bisa mengganggu kesehatan manusia. Apa lagi saat ini secara nasional, Aceh tergolong paling rendah capaiannya di Indonesia.

"Secara nasional kita memang sangat terendah, malah lebih rendah dari pada Papua Barat," tukasnya.

Selain mendatangi tempat-tempat vaksinasi. Warqah juga meminta warga untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah berbagai macam penyakit.

"Untuk menjaga kesehatan, perlu melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, lalu makan makanan bergizi, perbanyak makan buah-buahan dan sayur secukupnya serta cek kesehatan secara rutin setiap 6 bulan sekali," tutupnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es
IDAI Ungkap 10 Anak Sudah Kena Hepatitis B di Sumut, Khawatir seperti Gunung Es

Jika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Kelompok Ini Wajib Terima Vaksin Mpox, Termasuk Anak-Anak?
Kelompok Ini Wajib Terima Vaksin Mpox, Termasuk Anak-Anak?

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya

Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).

Baca Selengkapnya
Langkah Bappenas di Tengah Polemik Nyamuk Wolbachia
Langkah Bappenas di Tengah Polemik Nyamuk Wolbachia

Bappenas akan turut andil untuk menengahi kebijakan Kemenkes dan keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya