Banyuasin menjadi 25 besar dalam Smart City
Merdeka.com - Masuknya Banyuasin ke dalam 25 besar Smart City menunjukkan Kota Banyuasin, Sumatera Selatan, siap untuk menerapkan konsep Smart City di sana.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Banyuasin Erwin Ibrahim mengatakan, secara insfrastruktur sudah bagus lantaran meliputi 19 kecamatan sudah terkondisikan.
"Banyuasin sendiri, infrastruktur sudah cukup bagus, dari 19 kecamatan, untuk ibu kota kecamatan sudah terkondisional, sinyal 4G dan 3G. Kemudian, dari 315 desa sudah hampir 250 lebih sudah ada sinyal telekomunikasi dan tentunya juga ada sinyal internet," katanya.
-
Kenapa IKN dibangun sebagai Smart City? Kedua perusahaan sepakat untuk menjalin kerja sama dalam mengembangkan Smart City di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kota-kota lain di Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan layak huni bagi masyarakat dengan mengadopsi teknologi digital dalam system operasional kota.
-
Bagaimana cara membuat IKN jadi kota yang layak huni? 'Hanya memindahkan kantor, maka tidak ada namanya kota formal-informal, kaya-miskin bercampur. Kota itu semua golongan harus hadir,' jelas Emil seperti dilansir dari Antara, Jumat (15/3).
-
Bagaimana Singaraja bangun smart city? Penyusunan masterplan smart city tersebut secara gotong-royong digarap oleh Tim Pelaksana Smart City yang terdiri dari perwakilan seluruh perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng.
-
Mengapa DKI Jakarta bisa mencapai 100% Kelurahan Sadar Hukum? Hal itu tercermin setelah 267 kelurahan di DKI Jakarta telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum. Kata Yasonna, keberhasilan ini ini merupakan suatu pencapaian besar dan wujud adanya sinergi antara Kantor Wilayah Kemenkumham dengan Pemprov DKI Jakarta.
-
Siapa yang berkolaborasi membangun Smart City IKN? NEC Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Telkom Indonesia sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang berkomitmen kuat untuk mempercepat digitalisasi di tanah air.
-
Mengapa IKN perlu membangun kota cerdas? Penerapan kota cerdas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat akses yang lebih baik terhadap layanan dan kapasitas publik, lingkungan bersih dan aman, kapasitas penguasaan dan pengembangan teknologi.
Ia menyampaikan, hal tersebut menjadi modal awal untuk menerapkan Smart City dan yang paling penting regulasi, konsep, dan infrastruktur.
Dari sisi masyarakatnya, dikatakan Erwin, tergolong sudah siap dengan adanya Smart City, dikarenakan rata-rata masyarakatnya aktif menggunakan teknologi.
"Kalau di ibu kota, kecamatan, dan kabupaten itu rata-rata lebih dari siap, mereka sangat aktif sekali menggunakan teknologi. Sedangkan, untuk di desa-desa yang mayoritas petani dan nelayan itu masih belum maksimal menggunakan teknologi," ucapnya.
Sementara itu, di Banyuasin sendiri sudah menerapkan E-government sejak 2009 dengan melakukan E-voting pada 2015 dan disosialisasikan pada tahun 2014 untuk pemilihan kepala desa.
"Penerapannya 2015, jadi dari 2014 kita sudah sosialisasi dan satu minggu sebelum pemilihan juga sosialisasi dan tingkat partisipasi masyarakatnya pun meningkat menjadi di atas 90 persen sejak menggunakan e-voting," ujarnya.
Regulasi nasional dan panduan pengembangan Smart City yang komprehensif sangat dibutuhkan untuk menuju Indonesia Smart Nation.
Regulasi itu bertujuan untuk memudahkan layanan masyarakat melalui sistem yang terkoneksi, memberikan pelayanan publik yang murah, sederhana, simple, dan bisa mencapai lapisan masyarakat paling bawah.
Dalam mewujudkan pengembangan Smart City, dibutuhkan penggerak, salah satunya fasilitas ICT kemudian aplikasi-aplikasi sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat dan regulasi yang mendukung untuk pengembangan Smart City. (mdk/ibs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Bontang meraih Indonesian Smart Nation Award (ISNA) 2024 di kategori apresiasi daerah utama.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diundang memaparkan tentang progres program Smart Kampung, sistem digitalisasi di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas.
Baca SelengkapnyaKabupaten Buleleng dipertimbangkan karena potensi dan kemampuan pemerintah daerahnya yang dinilai layak untuk mengembangkan Kota Singaraja menjadi smart city.
Baca SelengkapnyaDua periode dibawah kepemimpinan Gubernur Sahbirin Noor, sedikitnya 120 kilometer ruas jalan dan 9 jembatan baru telah dibangun.
Baca SelengkapnyaJokowi memperkirakan IKN baru selesai dalam waktu 10 hingga 15 tahun.
Baca SelengkapnyaSetelah Kaltim ditunjuk menjadi bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN), pembangunan jaringan telekomunikasi meningkat pesat.
Baca SelengkapnyaKonsep pembangunan smart city merupakan pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan inovasi demi kesejahteraan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terus memantau pekerjaan Dinas PU Bina Marga CKPP.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2045, IKN diharapkan berkembang menjadi kota modern yang penuh dengan teknologi canggih.
Baca SelengkapnyaCak Imin bertekad membangun 40 kota selevel Jakarta
Baca SelengkapnyaOIKN menggelar diskusi terbuka bersama media dalam rangka membagikan informasi perkembangan terbaru pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Baca Selengkapnya