Banyuwangi jadi tuan rumah AFI, Bupati Anas: Ayo jadi creativepreneur
Merdeka.com - Kabupaten Banyuwangi mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI). Ada berbagai kegiatan AFI sepanjang November ini, seperti workshop penulisan skenario dan penyutradaraan film.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas gembira dengan penyelenggaraan AFI di Banyuwangi. "Kami ingin ini jadi pembakar semangat kaum muda kreatif untuk mendalami industri kreatif, salah satunya film. Karena ini menjanjikan," kata Anas.
Menurut Anas, film bisa menjadi sarana yang efektif pengembangan potensi diri, terutama bagi kaum muda.
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas kinerja Banyuwangi? Atas kinerja positif tersebut, Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp 6,71 miliar.
-
Kenapa Bupati Ipuk mendorong pengembangan alpukat di Banyuwangi? Melihat potensi tersebut, Bupati Ipuk meminta kepada Dinas Pertanian untuk mendorong pengembangannya. Apalagi alpukat ini merupakan salah satu buah yang digemari masyarakat luas.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Mengapa Bupati Banyuwangi mengajak ASN meneladani sifat Nabi? 'Sebagai ASN, kita harus berusaha meniru sifat-sifat beliau dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita sebagai pelayan masyarakat,' ujar Ipuk.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong penguatan seni budaya lokal? “Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya.
-
Apa yang diwadahi Banyuwangi lewat Festival Band Pelajar? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Banyuwangi selalu membuka ruang bagi kalangan milenial. Berbagai program untuk anak-anak muda pun digulirkan. 'Salah satunya Festival Band Belajar. Lewat ajang ini kita wadahi bakat dan minat para pelajar yang memiliki passion di bidang musik.
"Saya melihat ke depan profesi sebagai film-maker dengan berbagai turunannya seperti kreator Youtube, videografer, vlogger berbagai bidang, dan sebagainya bisa menjadi profesi yang menjanjikan. Ini salah satu mimpi generasi zaman now kalau kata anak-anak millenial sekarang," ujarnya.
"Mereka bisa dapat duit dengan menjadi creativepreneur. Isi konten di Youtube, Instagram dan sebagainya, bisa dapat puluhan sampai ratusan juta. Nah, dasarnya saya kira bisa ditunjang dari aspek sinematografi, yang diajarkan juga dalam workshop AFI ini," imbuh bupati berusia 44 tahun ini.
AFI sendiri merupakan ajang perfilman yang digelar Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala Bidang Apresiasi dan Tenaga Perfilman Pusbang Perfilman M Sanggupri mengatakan, workshop ini digelar untuk melahirkan bibit-bibit muda pembuat film berkualitas.
"Ada 40 peserta, kami seleksi dari seluruh Indonesia, dan jumlahnya memang kami batasi," ujar Sanggupri. Workshop ini digelar selama tiga hari, 1-3 November di Hotel Santika Banyuwangi.
Para peserta mendapatkan materi seputar penyutradaraan film, penulisan skenario, penyuntingan dan pembekalan pembuatan proposal film. Tak tanggung-tanggung, mentornya langsung melibatkan profesional bidang perfilman, seperti Tio Pakusadewo, Roy Lelang, Karsono Hadi, dan Irfan Ramli.
Selama tiga hari mengikuti pelatihan, para peserta mengaku mendapatkan manfaat besar dan wawasan lebih seputar perfilman. Ratih Puspasari asal Desa Licin, Banyuwangi, yang selama ini kerap menjadi penulis script untuk produksi film pendek anak-anak Banyuwangi banyak belajar soal penulisan skenario. Seperti cara menuliskan gagasan dan membuat cerita, hingga menumbuhkan kepekaan tentang hal yang akan difilmkan.
Para mentor mengaku puas dengan bakat-bakat yang dimiliki peserta, seperti yang diungkapkan Tio Pakusadewo. Aktor senior ini mengaku memiliki harapan besar kepada peserta setelah 'dikawal' dengan orang-orang yang kompeten. Para pegiat AFI memiliki komitmen akan terus memantau perkembangan peserta workshop selama setahun ke depan.
"Saya harap mereka mendapatkan kesempatan luas setelah ini, minimal mereka telah masuk ring yang benar. Dengan trigger workshop ini akhirnya memunculkan ide yang bagus buat para anak muda di sini," jelas Tio.
Setelah mengikuti workshop ini, para peserta diwajibkan membuat proposal film dokumenter yang kemudian diseleksi untuk mendapatkan pendanaan pembuatan film. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para sineas muda Banyuwangi terus mengembangkan kreativitasnya. melalui ajang Banyuwangi Film Festival (BFF).
Baca SelengkapnyaMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Banyuwangi memiliki ekosistem pariwisata terbaik di nusantara.
Baca SelengkapnyaSelain punya wadah untuk memamerkan produk, para siswa juga bertemu dengan para pelaku seni dan usaha di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMas Adi turut mengapresiasi acara ini sebagai wujud pengisi kemerdekaan khususnya oleh para pemuda.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, ratusan anak muda antusias mengikuti event ini. Mereka antusias menyanyikan lagu daerah Using.
Baca SelengkapnyaDirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing dan unggul.
Baca SelengkapnyaAcara dibalut dengan pentas budaya khas Bumi Blambangan itu melahirkan spirit memajukan daerah kelahiran..
Baca SelengkapnyaSandiaga mengatakan, Banyuwangi sengaja dipilih program yang telah berjalan empat tahun tersebut karena memiliki potensi ekonomi yang lengkap.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 peserta terpilih mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi dunia perfilman dari berbagai sudut pandang.
Baca SelengkapnyaMantan artis cilik Tasya Kamila mengaku tertarik dengan konsep Posyandu Remaja yang ada di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPara sineas bisa mendaftarkan karya film pendek kalian pada periode pendaftaran dari 2-12 September 2024.
Baca SelengkapnyaRatusan anak muda antusias mengikuti kompetisi menyanyikan gending (lagu) daerah.
Baca Selengkapnya