Banyuwangi semakin genjot ekonomi kreatif buat tingkatkan daya saing
Merdeka.com - Selama lima tahun terakhir perekonomian berbasis kerakyatan di Banyuwangi, Jawa Timur terus menggeliat. Pendapatan per kapita masyarakat Bumi Blambangan meningkat drastis dari Rp 14,7 juta per orang per tahun di 2010, naik menjadi Rp 33,7 juta per orang per tahun di Tahun 2015.
Meski demikian, kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini belum merasa puas. Geliat ekonomi masyarakat terus digedor. Dengan menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Banyuwangi terus mendorong gerak ekonomi masyarakatnya di bidang industri kreatif berbasis desa.
Selanjutnya, usai penandatanganan kerja sama, Bekraf mengelar Focus Group Discussion (FGD) bersama stakeholder terkait pengembangan ekonomi kreatif. Di acara bertema Penta Helix ini, juga hadir para pelaku ekonomi kreatif, pemerintah, socio-preneur (komunitas), akademisi dan sejumlah media.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong UMKM? Ipuk menyampaikan, Pemkab Banyuwangi terus mengupayakan pelibatan pelaku usaha UMKM dalam pembangunan daerah, salah satunya adalah dengan cara memberikan kesempatan yang sama bagi UMKM untuk terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong penguatan seni budaya lokal? “Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong industri fashion? “Industri fasyen ini harus bisa menjadi contoh bagi industri yang lain agar ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan,“ ujar Bupati Ipuk.
-
Bagaimana Banyuwangi menekan angka kemiskinan? 'Apa yang kami rencanakan tersebut disesuaikan dengan arah pembangunan ke depan yang telah dicanangkan secara nasional, maupun oleh pemerintah provinsi, dengan menyesuaikan dengan dinamika lokal di Banyuwangi,' papar Ipuk. Ipuk mencontohkan dalam upayanya menekan angka kemiskinan. Seluruh komponen masyarakat dari tingkat kabupaten hingga unit terkecil di tingkat Rukun Tetangga dilibatkan. Tak terkecuali komponen sosial kemasyarakatan lainnya.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Bagaimana Banyuwangi mengurangi kemiskinan? Program yang sifatnya mengurangi beban pengeluaran, antara lain jaminan kesehatan masyarakat miskin hingga program Rantang Kasih berupa pemberian makanan bagi lansia miskin sebatang kara. Program lainnya ada yang sifatnya untuk meningkatkan pendapatan lewat pemberdayaan warga.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan FGD ini untuk menyamakan persepsi antar pelaku ekonomi kreatif. Untuk itu, FGD juga mengundang Bandung Creative City Forum (BCCF), agar tindak lanjut tentang tujuh poin pengembangan dan fasilitas ekonomi berbasis desa bisa terwujud.
Tujuh point itu antara lain; riset, edukasi dan pengembangan ekonomi kreatif, akses permodalan, infrastruktur, pemasaran, regulasi, dan hubungan antar lembaga dan wilayah.
BCCF adalah sebuah forum terdiri dari individu, komunitas, dan masyarakat kreatif di Kota Bandung. "Pemkab sudah banyak melakukan promosi, membuat beragam even sebagai upaya menarik wisatawan hadir di Banyuwangi. Kini tugas para pelaku ekonomi untuk bersaing meningkatkan kualitas produknya," terang Anas, Rabu (12/10).
Orang nomor satu di Tanah Blambangan ini menginginkan para stakeholder khususnya antar pelaku ekonomi bersinergi mengembangkan sentra kriya Banyuwangi.
Masih kata Anas, pihaknya juga tengah membangun pasar terminal pariwisata terpadu. Kelak, semua kendaraan pariwisata akan berhenti di kawasan tersebut. "Selain itu, di lokasi ini akan dikembangan pasar kerajinan Banyuwangi. Saya ingin agar semua pengrajin bisa bersinergi menjual produk kreatifnya di tempat tersebut," papar Anas.
Hasil FGD nantinya, lanjut Anas, akan ditindaklanjuti bersama sejumlah deputi Bekraf, dan oleh masing-masing SKPD terkait. "Salah satu bentuk tindaklanjut tersebut akan ditentukan skala prioritas subsektor ekonomi kreatif di Banyuwangi yang akan dikembangkan. Skala prioritas tersebut akan dilaksanakan dalam skala desa," tandas Anas.
Sementara Direktur Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri Bekraf, Hassan Abud, mengatakan ekonomi kreatif merupakan sektor penggerak yang menciptakan daya saing bagi sektor lainnya maupun bangsa.
Salah satu tahapan dalam mengupayakan kerjasama pengembangan ekonomi kreatif daerah dilakukan melalui 3C: connect, collaborate dan commerce. "Atau dengan keterhubungan, kolaborasi dan komersialisasi semua pemangku kepentingan, mulai dari tingkat lokal hingga nasional," kata Hassan.
"Dalam FGD ini, kita bersama-sama akan memetakan ekonomi kreatif di banyuwangi, termasuk bagaimana ekosistem maupun potensi dan permasalahan di sini," tandasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Banyuwangi memiliki ekosistem pariwisata terbaik di nusantara.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk menghadiri perayaan HUT ke-empat Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi kembali ditetapkan sebagai daerah terinovatif se-Indonesia dalam program Innovative Government Award (IGA) 2023.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah secara komulatif pada triwulan III tahun 2023 mencapai 5,07%.
Baca Selengkapnya“Ketiga modal ini sudah bisa dikemas menjadi paket wisata untuk menarik kunjungan wisatawan," kata Sandiaga.
Baca SelengkapnyaTokopedia dan ShopTokopedia terus berkomitmen untuk membantu UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengatakan, Banyuwangi sengaja dipilih program yang telah berjalan empat tahun tersebut karena memiliki potensi ekonomi yang lengkap.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan social commerce yang merupakan gabungan dari sosial media dan e-commerce untuk memperluas jangkauan produknya.
Baca SelengkapnyaPasangan nomor urut 1 ini telah menyiapkan berbagai program. Salah satunya Kreativitas Berkolaborasi (Kreasi) dan community center.
Baca SelengkapnyaAnak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.
Baca SelengkapnyaKabupaten Buleleng masuk dalam daftar enam daerah paling kreatif di Indonesia. Ini alasannya
Baca Selengkapnya