Bapak di Kebumen Bunuh Diri Gara-gara Hari Pernikahan Anak Tak Sesuai Weton
Merdeka.com - SY (52) tengah menanggung beban pikiran yang tak ringan. Ada hal yang sangat prinsipil baginya namun terabaikan. Namun, tentu saja tak ada yang menyangka, beban pikiran itu membuat SY berpikir bunuh diri.
Siang dan malam warga Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen itu tak berhenti memikirkannya. Ia memikirkan hari pernikahan putranya yang telah ditetapkan.
Ada bahagia dalam ketetapan itu, bahwa putranya akan menikah. Namun ada pula yang membebaninya. Ketetapan tanggal itu tak sesuai dengan weton atau perhitungan tanggal Jawa.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
Ia gusar, tak enak makan dan tak nyenyak tidur. Suatu hari, pada sepertiga malam ia beranjak dari peraduan.
Ia sempat pamit ke istrinya, SL (47), hendak ke kamar mandi. Namun hingga setengah jam, ia tak kembali ke kamar. Ternyata, SY bunuh diri.
"Suami awalnya pamit mau pergi ke belakang sekitar pukul 03.00 WIB. Namun sudah berselang waktu 30 menit tak kunjung kembali," kata Iptu Sugiyanto, Kepala Subbagian Humas Polres Kebumen yang juga Plh Kapolsek Klirong, Senin (25/1/2021).
SL merasa ada yang tidak beres dengan suaminya. Ia kemudian menyusul ke kamar mandi. SL terkejut ketika menemukan suaminya sudah keadaan menggantung di dapur.
SL berteriak histeris. Teriakan itu mengundang tetangganya datang ke rumahnya. Warga kemudian melaporkan ke Polsek Klirong.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara anggota polsek setempat bersama dengan INAFIS Polres Kebumen, tidak ada tanda mencurigakan yang mengarah ke tindakan pidana.
"Berdasarkan bukti-bukti di lapangan yang kami peroleh, kuat dugaan yang bersangkutan sengaja gantung diri," ujar Sugiyanto.
Dari penuturan keluarga, dalam waktu dekat kedua putranya akan naik ke pelaminan. Diduga SY mengakhiri hidupnya karena beban pikiran yang dipicu waktu pernikahan putranya tidak sesuai dengan hitungan penanggalan Jawa.
Reporter: Rudal Afgani Dirgantara
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kematian Brigadir RAT diyakini akibat bunuh diri menembakan kepalanya saat berada di dalam mobil Toyota Alphard
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyelidikan kasus ibu dan anak tewas di Cinere, Depok, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandi, hasil pemeriksaan terhadap Iptu Rudiana tidak ditemukan adanya pelanggaran.
Baca SelengkapnyaPolisi menghentikan penyelidikan perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana menjawab kabar bahwa putranya Muhammad Rizky (Eky) masih hidup.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca SelengkapnyaKasus ini pernah ditangani oleh Kepolisian. Polisi menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua tewas dalam rumahnya di Perumnas III, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (7/9). Di perutnya tertancap sebilah pisau.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaNamun, warga sekitar termasuk pak RT tidak mendengar ada suara letusan tembakan sebelum korban ditemukan tewas.
Baca Selengkapnya