Bapak jual bayi hasil hubungan gelap dengan janda Rp 8 juta
Merdeka.com - RH (30), warga Jalan Kapten Jumhana Medan Area, Sumatera Utara, tega menjual bayinya sendiri sebesar Rp 8 juta kepada Boru Silalahi melalui perantara Boru Sihombing, pencuci kain di rumah pelaku.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung mengatakan, bahwa kasus penjualan anak bayi tersebut telah diserahkan ke Polresta Medan.
"Tempat kejadian perkara (TKP) bukan berada di wilayah hukum Polsek Percut Sei Tuan, tetapi di wilayah hukum Polsekta Medan Area," kata Ronald demikian dilansir dari Antara, Selasa (1/7).
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa saja yang diperiksa terkait penjualan bayi? Polda Bali dan Polres Depok, Jawa Barat, memeriksa Yayasan Luh Luwih Bali yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, terkait sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Menurut Ronald, tersangka RH mengaku telah memiliki istri yang sah di Jalan Pasundan, Medan.
"Tersangka yang menjual bayi tersebut telah dihajar warga dan bahkan mau dihabisi. Beruntung petugas Polsek Percut Sei Tuan cepat datang menyelamatkan, serta membawa ke mako," kata Ronald.
Informasi diperoleh menyebutkan, peristiwa penjualan bayi dilakukan tersangka RH pada Selasa (20/5) setelah pacarnya JR Boru Rajagukguk (29) melahirkan di RSU Muhammadiyah Sumatera Utara Jalan Mandala By Pass Medan.
Wanita Boru Rajagukguk adalah seorang janda dan telah memiliki dua orang anak dan tinggal di Jalan Rajawali Medan.
Boru Rajagukguk adalah pacar tersangka RH, karena sering melakukan hubungan gelap dan perempuan itu hamil, serta melahirkan anak. Namun, tersangka tersebut tidak mau bertanggung jawab atas kelahiran bayi buah kasih mereka.
Bahkan, Boru Rajagukguk mau berhubungan badan dengan tersangka, karena RH berjanji akan menikahi janda tersebut. Hubungan asmara tersebut sudah berlangsung selama satu tahun.
Wanita yang melahirkan itu mengetahui bayinya dijual, setelah tersangka menebus biaya persalinan di rumah sakit. Setelah itu, bayi tersebut tidak pernah dilihatnya lagi sehingga pihak keluarga Boru Rajagukguk meminta pertanggungjawaban kepada tersangka.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi tak berdosa yang baru berusia 11 bulan itu dia jual senilai Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaRD mengaku sempat putus asa setelah mengetahui suaminya menjual darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaJika ada yang mau menjual bayi maka akan diberikan sejumlah uang. Kisarannya antara Rp 10-15 juta yang dijual di Bali.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut bermula saat pelaku RA melihat sebuah postingan di media sosial (medsos) facebook.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut diantar dari Sukoharjo ke Malang. Tiga orang diamankan dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu tega menjual anaknya seharga Rp30 juta untuk membayar utang.
Baca SelengkapnyaKPAI terus bekerja sama dengan Siber Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengungkap sindikat TPPO anak.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaBayi-bayi malang itu dijual ke warga Indonesia yang bermukim di Jawa dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku melakukan kekerasan kepada bayi 7 bulan itu karena gemas.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi mendapatkan laporan dari ibu korban.
Baca Selengkapnya