Bapak tak punya uang, bayi tewas ditelantarkan RS Medika Lestari
Merdeka.com - Bayi berusia enam bulan tewas di Rumah Sakit (RS) Medika Lestari, Ciledug, Kota Tangerang. Pihak RS enggan menangani bayi bernama Faza Alifa Oktavina yang panas tinggi karena bapak bayi Faza, Subur Siyamto tak mampu membayar uang pendaftaran Rp 5 juta.
"Kronologisnya seperti ini, anak saya bernama Faza Alifa Oktavina yang berusia 6 bulan, panasnya tinggi, lalu di bawa ke RS Medika Lestari," kata Subur, Minggu (4/5).
Saat di RS, lanjut Subur, pihak RS menyarankan kalau anaknya harus masuk ke kamar ICU untuk penangan lebih lanjut.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Apa yang membuat bayi meninggal? Jumaa dan Ali lahir prematur pada usia delapan bulan, namun dalam kondisi stabil pada saat itu. 5 bayi meninggal dalam 2 pekan akibat hipotermia
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Kapan bayi-bayi itu meninggal? Hampir setengah dari bayi yang ditemukan meninggal selama masa perinatal, khususnya antara minggu ke-27 kehamilan dan pekan pertama kelahiran.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
"Saya langsung bergegas pergi ke bagian pendaftaran dan diminta untuk membayar uang administrasi Rp 5 juta, waktu itu saya hanya ada uang Rp 2,5 juta, adapun sisanya besok akan saya lunasi. Tapi pihak RS tetap menolak, sampai akhirnya anak saya meninggal dunia," tambahnya.
Warga Kampung Asem RT 05/05, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat ini melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Tangerang. Menurut Subur, RS diduga telah lalai dalam melakukan praktik kedokteran.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Sutarmo membenarkan adanya laporan tersebut.
"Iya benar, laporan itu masuk pada Rabu (30/4) lalu, pukul 23.30 WIB," ujarnya, Sabtu (4/5).
Menurutnya, dalam laporan bernomor LP/B/314/IV/2014/PMJ/Resto Tangerang Kota, RS Medika disangkakan Pasal 190 ayat 1 dan 2 UU RI Tahun 2009, Tentang Kesehatan, dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Sutarmo menambahkan, perkara tersebut saat ini masih dalam proses. Pihaknya juga tengah mengumpulkan keterangan dari pihak RS Medika Lestari. "Pihak RS juga sudah kami panggil. Langsung kami jemput bola kemarin," pungkasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi tersebut diantar berobat ke IGD RS Sumber Waras oleh orang tuanya. BPJS yang dipakai untuk menangani anaknya ternyata ditolak.
Baca SelengkapnyaFasilitas pelayanan kesehatan, tenaga medis dan kesehatan diwajibkan memberi pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan gawat darurat atau bencana.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaNamun setelah sang bayi lahir, MR maupun istrinya, tidak diperkenankan melihat bayinya oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaBocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca Selengkapnya