Bappenas klaim Indonesia sudah capai target akses air minum layak
Merdeka.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menargetkan akses 100 persen air bersih di tahun 2019 mendatang. Hal itu sudah dituang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Nantinya, penerjemahan target 100 persen akses air minum layak tersebut adalah 85 persen penduduk mempunyai akses sesuai dengan prinsip 4K (Kuantitas, Kualitas, Kontinuitas dan Keterjangkauan) dan 15 persen penduduk lainnya mempunyai akses sesuai dengan kebutuhan dasar.
"Indonesia telah mencapai target Millenium Development Goals(MDGs) 2015 untuk akses air minum layak sebesar 70,97 persen dan mendapat kategori good progress," ujar Bambang di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (22/11).
-
Bagaimana Kementerian PUPR meningkatkan akses air bersih? Melalui investasi yang strategis dan pendekatan inovatif, Indonesia pun juga berhasil memperluas dan meningkatkan akses air bersih bagi banyak komunitas.
-
Mengapa air bersih penting bagi Indonesia? Warga Indonesia membutuhkan air yang cukup tinggi dalam penggunaan sehari-hari hingga untuk kebutuhan industri. Tidak hanya sebagai kebutuhan yang berguna bagi kehidupan manusia, air juga dapat menjadi sumber bencana yang tidak dapat dihindari jika tidak dikelola dengan baik dan benar.
-
Bagaimana PBB membantu Indonesia dalam masalah air? Dalam menjaga keberlangsungan sumber air yang ada, UNESCO, bertanggung jawab atas beberapa program pengelolaan sumber daya air di Indonesia, salah satunya adalah indikator 6.5.2 yang membahas secara khusus pengelolaan air di wilayah tertentu.
-
Bagaimana cara meningkatkan sanitasi dan air bersih? Meningkatkan akses dan kualitas sanitasi serta air bersih agar masyarakat tidak hanya mendapatkan air minum yang aman, tetapi juga memiliki lingkungan yang mendukung kesehatan.
-
Bagaimana warga Klaten mendapatkan air bersih? Warga kemudian harus antre untuk memperoleh air dari sumur bor. “Kita kan masing-masing kepala keluarga, sebagian besar 80 persen itu punya bak penampungan air sendiri-sendiri. Itu digunakan untuk menampung air hujan dan digunakan saat musim kemarau. Tapi kan sekarang rata-rata baknya kecil-kecil“
-
Siapa yang terlibat dalam penyelesaian isu air di Indonesia? Kerjasama Pemerintah dan PBB Dalam Konservasi dan Manajemen Air di Indonesia dan Pengadaan World Water Forum
"Beranjak dari pencapaian itu, Indonesia perlu mempersiapkan diri agar pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia dapat segera dimulai tanpa menunggu waktu persiapan yang lama," tuturnya.
Bambang menambahkan, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta UNICEF telah melakukan Survei Kualitas Air (SKA) untuk melihat gambaran kondisi air minum yang dikonsumsi masyarakat. "SKA merupakan survei pertama di Indonesia yang menggambarkan kondisi air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat," tuturnya
"Kita berinisiatif untuk mendorong SKA ini untuk di replikasi di daerah-daerah, harapannya SKA yang ada di daerah itu sendiri mempunyai kebijakan di dalam penyediaan air bersih. Sebenarnya untuk air bersih kita sudah memenuhi target, tapi untuk sanitasi kita belum," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Air minum layak di Indonesia telah mencapai 92,96 persen, namun akses air minum aman baru sekitar 11,8 persen.
Baca SelengkapnyaPasokan air minum tersebut sudah mengalir sampai ke lingkungan Sekretariat Negara, termasuk di Istana Presiden dan Istana Garuda.
Baca SelengkapnyaTes ini merupakan bagian penting dalam pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku untuk melayani kebutuhan air minum di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaBantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono melakukan uji coba air minum dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Sepaku.
Baca SelengkapnyaSayuran dan buah yang ditanam di greenhouse tersebut nantinya bisa dikomersialkan untuk memenuhi kebutuhan hotel dan akomodasi di IKN.
Baca SelengkapnyaRaja Juli memastikan, air minum itu sudah bisa langsung bisa dikonsumsi oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSistem pengolahan air baku dari Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku untuk menyuplai kebutuhan air di IKN.
Baca SelengkapnyaSebelum mencapai target air keran layak minum, Endra bahkan menyebut belum seluruh jaringan air bebas dari sebaran bakteri penyebab diare E.Coli.
Baca SelengkapnyaPT Brantas Abipraya (Persero) telah merampungkan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang.
Baca SelengkapnyaPak Bas menjelaskan sudah mencicipi air yang akan disupply di IKN. Menurutnya, rasanya tak jauh beda dengan air minum kemasan.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, UHC diwujudkan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Baca Selengkapnya