Bareskrim belum pastikan kasus UPS hasil inisiatif DPRD DKI
Merdeka.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menelaah laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2014, salah satunya mengenai proyek pengadaan alat Uniterruptible Power Suply (UPS) tahun 2014. Dalam draf hasil keuangan membenarkan bahwa proyek tersebut dianggarkan masing-masing Suku Dinas yang didasarkan pada hasil pembahasan internal Komisi E DPRD DKI Jakarta.
Sayangnya, Bareskrim Mabes Polri enggan memberikan pernyataan berkaitan dengan kebenaran dari temuan BPK ini. Kepala Subdirektorat I Tipikor Bareskrim Polri, Kombes Adi Deriyan mengatakan informasi mengenai masalah ini bisa diketahui langsung melalui persidangan salah satu tersangka korupsi UPS, Alex Usman.
"Mungkin karena ini berkaitan dengan secara materil, wartawan bisa mendengarkan secara langsung dari persidangan Alex Usman yang berkaitan dengan masalah ini. Pastinya akan sangat terbuka bagaimana mekanisme pemunculan UPS di dalam anggaran provinsi Jakarta," kata Adi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (26/8).
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Dimana sidang DKPP digelar? Ketua KPU, Hasyim Asy'ari saat mengikuti sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dengan pihak pengadu Nus Wakerkwa di Gedung DKPP, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
-
Bagaimana DPR meminta polisi usut kasus? Sahroni meminta polisi menjawab pertanyaan publik dengan hasil penyelidikan yang objektif.
-
Kenapa Kejaksaan Agung diajak kerja sama? “IDSurvey berperan penting dalam memastikan mutu dan kuantitas barang dan jasa dalam perekonomian nasional sehingga berperan sebagai benteng ekonomi nasional. Kami turut berterima kasih atas kesediaan JAMDATUN untuk melakukan kerjasama dengan kami dalam melakukan pendampingan-pendampingan yang diperlukan,“
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Selain itu, pihak DPRD belum memberikan keterangan perihal keterkaitannya dengan masalah ini. Sebab, kepolisian juga belum bisa mengaitkan masalah ini ke DPRD DKI Jakarta, sebelum ada hasil gelar dari tim penyidik.
"Pihak dari unsur sana (DPRD) saat ini belum ada informasi dari keterangan penyidik untuk mengaitkan kesana mungkin nanti hasil gelar yang kita dapatkan apakah memang ada kaitan dengan DPRD atau tidak," imbuh Adi.
Sebelumnya, BPK membenarkan proyek pengadaan UPS di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD), Sudin Dikmen Jakpus dan Jakbar telah dianggarkan dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) BPAD dan masing-masing sudin. Tapi, tidak dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran kedua instansi.
"Penambahan kegiatan pengadaan UPS tersebut pada anggaran BPAD dan anggaran masing-masing sudin didasarkan pada hasil pembahasan internal Komisi E DPRD DKI Jakarta yang hanya ditandatangani Pimpinan Komisi E," tulis BPK di halaman 241 draf tersebut.
"Kegiatan dalam hasil pembahasan internal Komisi E DPRD DKI Jakarta tersebut tidak melalui mekanisme pembahasan rancangan APBD (RAPBD) antara DPRD selaku pihak legislatif dan gubernur selaku pihak eksekutif (yang diwakili oleh tim anggaran pemerintah daerah dan satuan kerja perangkat daerah)."
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK membidik kasus korupsi yang menyeret anggota komisi XI DPR RI dan anggota BPK.
Baca SelengkapnyaIndra diduga diperiksa berkaitan dengan penyelidikan kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaPolisi janji akan mengusut kasus ini secara profesional dan sesuai undang-undang yang berlaku.
Baca Selengkapnya