Bareskrim dalami keterlibatan rumah sakit di kasus vaksin palsu
Merdeka.com - Bareskrim Mabes Polri terus mendalami kasus pembuatan dan perindustrian vaksin palsu di sejumlah daerah. Sebanyak 16 orang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya masih memburu pihak-pihak lain yang diduga ikut terlibat. Termasuk mendalami keterlibatan rumah sakit (RS) dalam kasus tersebut.
"Kita terus mendalami semua pihak yang harus bertanggungjawab dalam kasus ini, kita bisa minta pertanggungjawabannya," kata Agung di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/6).
-
Siapa yang bisa ngungkapin kata terakhir? Anda bisa mengungkapkan kata-kata terakhir yang bikin nangis untuk kekasih hati.
-
Dimana lagi tanda titik digunakan selain di akhir kalimat? Penggunaan tanda titik dalam kalimat berikutnya yaitu dalam penulisan bagan, ikhtiar, atau daftar. Dalam hal ini, tanda titik biasanya selalu ditambahkan di belakang satu huruf atau angka pada bagan, ikhtiar, atau daftar. Fungsinya tidak lain untuk membedakan bagian sehingga pembaca dapat memahami informasi dengan lebih jelas. Berikut contohnya:II. Provinsi Jawa Barat1. Kota Bekasi2. Kabupaten Bekasi3. Pembahasan3.1 Isi3.2 Analisa Tabel3.3 Analisa Grafik
-
Siapa yang melakukan pengadangan? Dalam prosesi ini, biasanya akan diiringin dengan tetabuhan rebana khususnya dari pihak mempelai pria.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kapan konjungsi 'bahkan' digunakan dalam kalimat? Kata ‘bahkan’ biasa kita gunakan untuk menambahkan informasi yang lebih kuat dari kalimat sebelumnya.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan pemetaan untuk mengungkap kasus vaksin palsu tersebut. "Kita harus petakan lagi sampai temukan end usernya," ujarnya.
"Digunakan kepada siapakah vaksin palsu ini. Ini yang perlu kita lakukan untuk memetakan titik-titik mana yang dilakukan tindak lanjut dari kami, Kemenkes, dan BPOM," jelas dia.
Namun, dijelaskan Agung, dari hasil pemeriksaan sementara, para tersangka mengaku dari mulai produksi sampai kepada pemasaran vaksin palsu dilakukan secara individu.
"Dalam rantai produksi dan distribusi, mereka sendiri-sendiri. Mereka punya pasar sendiri, distributor sendiri, membuat sendiri, disupport oleh pensuplai botol sendiri, percetakan sendiri," tandas Agung.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengetahui masalah tersebut, Pahala Nainggolan tak segan-segan menempuh jalur hukum
Baca SelengkapnyaMenurut Ketut, penyidik masih terus mendalami sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaPihak BPJS berupaya melakukan tuntutan perdata terhadap managemen rumah sakit untuk segera mengembalikan dana kerugian tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelahnya KPK baru bisa menyelidiki dugaan klaim fiktif di kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga rumah sakit itu berada di Sumatera Utara dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSejumlah jaksa penyidik Pidsus Kejari Batam memasuki ruangan di lantai dua di salah satu gedung RSUD Embung Fatimah sekitar pukul 12.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.
Baca SelengkapnyaKepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.
Baca Selengkapnya