Bareskrim diminta turun tangan usut pembunuh keluarga guru di Papua
Merdeka.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menyambangi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sore ini. Kedatangan Komnas PA untuk berkoordinasi serta meminta bantuan Bareskrim Polri terkait kasus pembantaian keluarga warga sipil bernama Yulius Hermanto yang terjadi di Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, kasus pembunuhan terhadap keluarga Yulius tidak ada perkembangan lebih lanjut, padahal pihak Polres Teluk Bintuni sudah mengantongi satu calon tersangka. Nama calon tersangka yang sudah dikantongi tersebut adalah ST, yang diduga merupakan salah satu oknum anggota Tentara Nasional Indonesia.
"Nampaknya inisial ST adalah oknum tentara, sudah diserahkan ke Denpom tapi belum mau terima. Padahal itu mekanisme yang harus dilalui jika pelakunya memang TNI," kata Arist di Mabes Polri, Jaksel, Jumat (18/9).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa istri prajurit TNI ini? Bukan dengan wanita asli Papua, Ia berpacaran dengan wanita asal Pekanbaru, Riau.
-
Siapa anggota TNI AD yang tewas di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Arist menjelaskan, masyarakat kini menjadi resah lantaran pelimpahan berkas ditolak Denpom tanpa memberikan alasan yang pasti.
"Oleh sebab itu, kami ke sini untuk berkoordinasi dengan Pak Kabareskrim, besok bertemu Panglima TNI, dan Senin pekan depan berangkat ke Papua Barat untuk melihat dan melakukan investigasi di sana," kata Arist.
Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan tersebut terjadi di Jalan Raya Bintuni Kilometer 7, Distrik Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (25/8) lalu. Istri Kepala Sekolah, Julius Hermanto, yakni Frelly Dian Sari (26) dan dua anaknya Cicilia Putri Natalia (6,8) dan Andika (2,11) dibunuh orang tak dikenal.
Pembunuhan ini terjadi ketika Julius bertugas di pulau, yakni di SD Inpres Yensei. Julius adalah Kepala Sekolah di sekolah yang bisa ditempuh 5 jam naik perahu dari daratan Teluk Bintuni.
Dua hari atau tepatnya Kamis (27/8), kasus pembunuhan ini baru diketahui setelah salah seorang anggota keluarga menengok rumah korban. Kecurigaan keluarg karena lampu di rumah korban tak menyala, dan setelah dicek ternyata penghuninya sudah tak bernyawa.
Saat ditemukan, jenazah Frelly Dian Sari dan dua anaknya sangat mengenaskan. Ferry diketemukan di ruang tengah lantai atas dengan kondisi tubuh korban penuh luka dan tusukan.
Sementara dua anaknya berada di dua tempat terpisah juga dengan kondisi luka mengenaskan. Tubuh kedua anaknya ditemukan penuh luka. Hingga kini pelaku belum juga tertangkap.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Yusri, proses penyelidikan itu sebagaimana laporan dari pihak keluarga soal dugaan tersebut yang telah diterima Pomdam I/Bukit Barisan (BB).
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Laksamana Yudo memastikan akan mengawal langsung proses hukum
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca SelengkapnyaPenculikan terhadap pria berusia 25 tahun itu terjadi pada hari Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaPomdam Jayakarta akan menerapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana kepada Paspampres dan 2 TNI pembunuh Imam Masykur
Baca SelengkapnyaAmnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti berencana bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pekan ini
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan perwakilan keluarga usai menemani pemeriksaan Ibunda Imam Masykur, Fauziah di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaDia berjanji TNI bakal mengumumkan hasilnya jika ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaTotal 4 orang menjadi tersangka kasus penganiayaan pemuda asal Aceh.
Baca Selengkapnya