Bareskrim duga ada transaksi narkoba di balik penipuan 30 WN Taiwan
Merdeka.com - Bareskrim Mabes Polri akan mendalami adanya kemungkinan pemakaian uang dari hasil penipuan cyber yang dilakukan oleh 30 warga negara Taiwan di Bandung untuk membeli narkoba. Sebab, kasus penipuan ini dicurigai hanya untuk menutupi perdagangan narkoba di Indonesia.
"(Kemungkinan dana dari hasil cyber crime digunakan membeli narkotika) Itu yg kita dalami. Jadi sekarang ini ada indikasi bahwa kemungkinan perdagangan narkoba ini ditutupi dengan kegiatan-kegiatan penipuan tadi itu," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Victor E Simanjuntak di Mabes Polri, Kamis (27/8).
Selain itu, polisi juga mencurigai bahwa para WNA menggunakan Kota Bandung sebagai tempat pencucian uang. Modusnya, uang hasil perdagangan narkotika akan ditampung dalam sebuah bank di mana ada pula uang dari sejumlah korban di dalamnya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
Namun, Victor menambahkan, barang bukti berupa uang tersebut tidak bisa didapatkan di Bandung. Sebab, pembayaran dilakukan di dalam rekening bank, baik itu rekening bank di Indonesia maupun rekening bank di luar negeri.
"Uangnya tidak di bawa ke situ (TKP). Jadi uangnya di sana (Taiwan), lalu pembayarannya ditransfer. Ada rekening Indonesia, ada rekening luar negeri. Ini lagi kita selidiki. Sekarang kan baru olah TKP," imbuh Victor.
Namun, Victor mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan, sehingga belum bisa diketahui jumlah uang dari hasil perdagangan narkotika dan penipuan cyber tersebut.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dittipidnarkoba Bareskrim Polri membongkar kasus TPPU yang dilakukan bandar narkoba jaringan Malaysia-Indonesia. Aset senilai Rp89 miliar berhasil disita.
Baca SelengkapnyaPolri membongkar kasus sindikat bandar narkoba jaringan Malaysia-Indonesia.
Baca SelengkapnyaB merupakan pemasok narkoba kepada R (43) dan AF (43).
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga perputaran uang transaksi narkoba di Kampung Bahari di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara cukup besar.
Baca SelengkapnyaBareskrim berkomitmen untuk memiskinkan jaringan narkotika demi memberikan efek jera.
Baca SelengkapnyaPolri Bongkar Kasus Scam Email Rugikan Perusahaan Singapura Rp32 M, Ada WNA Ikut Terlibat
Baca SelengkapnyaMNZ mendapatkan upah sebesar Rp30 juta setelah berhasil mengambil dan mengantar sabu 17 Kg
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaKepolisian Sektor Pakuhaji menangkap pelaku pengedar dan pembuat uang palsu yang menjalankan aksinya di wilayah Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Utara mendalami pemilik 'Apotek' narkoba yang berada di tengah-tengah Kampung Bahari
Baca SelengkapnyaTersangka SG, SP dan RI diduga kuat juga melakukan tindak pidana pencucian uang
Baca Selengkapnya