Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bareskrim nilai perpres bahan pokok bikin lemah usut kasus daging

Bareskrim nilai perpres bahan pokok bikin lemah usut kasus daging Gedung Bareskrim Mabes Polri. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pengusutan kasus penimbunan sapi kini dilemahkan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 oleh presiden Joko Widodo tentang Penetapan dan Penyimpanan Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Bareskrim Polri menilai perpres ini sia-sia dibuat untuk mencegah kecurangan.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigjen Victor Edi Simanjuntak mengatakan, pengusutan kasus penimbunan sapi menjadi lemah lantaran adanya perpres nomor 71 tersebut. Jika dalam pengusutan polisi tidak menemukan jalan keluar, maka, kata Victor, polisi akan mengajukan untuk merevisi perpres.

"Kita mau berikan yang terbaik, sehingga harus ada jalan keluar. Kalau tidak ada jalan lagi kita akan buat undang undang (perpres) itu direvisi. Direvisi mungkin ditambah. Kalau sudah meresahkan harus dikatakan menimbun," ujar Victor di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/8).

Menurut Victor, yang menjadi permasalahan saat ini adalah maksud dari penimbunan itu masih bersifat interpretasi. Sementara keterangan saksi yang telah diperiksa dari kementerian perdagangan dan kementerian pertanian mengatakan belum ada penimbunan.

"Kalau unsur melawan hukum ada, tapi penimbunan masih interpretatif. Nah, Saksi yang kita periksa adalah dari perdagangan dan pertanian. Dari Mendag itu belum penimbunan. Kemudian juga yang mengirim surat, saksi mengatakan belum ada kekerasan. Memang ini interpretatif. Kita tanya apakah tekanan ke pemerintah tidak kekerasan? Karena motovasinya kuota jelas," imbuhnya.

Seharusnya, lanjut Victor, dalam perpres itu harus ada klausul selanjutnya yang menegaskan bahwa meresahkan itu juga penimbunan. "Ini kan resah, presiden juga bergerak. Tapi ini dibilang belum pidana," kata Victor.

Pengusutan kasus ini berdasarkan adanya kelangkaan barang. Namun, menurut Menteri Pertanian dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bahwa tidak ada kelangkaan yang terjadi dengan alasan tersedianya barang hingga Desember mendatang.

"Kalau barang ada tapi tidak memotong berarti menimbun," bantah Victor.

Dalam tafsiran perpres, maksud menimbun itu jika selama tiga bulan tidak melakukan pemotongan dengan hitungan pemotongan rutin lima belas (15) ekor perhari. Jika selama tiga bulan tidak melakukan pemotongan berarti sekitar 4.500 ekor sapi yang telah ditimbun. "Itu baru disebut penimbun. Nanti jadi masalah beras ayam nanti ditimbun," pugkas Victor.

Sementara berdasarkan fakta, penyidik menyebutkan pengusaha yang bersangkutan tidak melakukan pemotongan sapi selama empat (4) hari dengan alasan tidak tersedianya barang (sapi). Namun setelah diperiksa, ternyata barangnya ada.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
KPK Blak-blakan Update Penanganan Kasus Skandal Impor Beras
KPK Blak-blakan Update Penanganan Kasus Skandal Impor Beras

KPK memastikan pengusutan kasus yang berpotensi merugikan keuangan negara tersebut akan dilakukan dengan prosedur pemeriksaan maupun penyidikan hukum.

Baca Selengkapnya
Temuan Daging Sapi Gelonggongan Bikin Geger Warga Surabaya, Begini Tips Pilih Daging Sehat di Pasar
Temuan Daging Sapi Gelonggongan Bikin Geger Warga Surabaya, Begini Tips Pilih Daging Sehat di Pasar

Jangan sampai keliru, ketahui ciri-ciri daging sapi segar saat berbelanja di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Musnahkan Ratusan Ton Tepung Impor Tak Layak Konsumsi
Bea Cukai Musnahkan Ratusan Ton Tepung Impor Tak Layak Konsumsi

Barang yang dimusnahkan meat & bone meal atau tepung daging dan tepung tulang

Baca Selengkapnya
Pakar Nilai Dugaan Denda Impor di Pelabuhan Diusut Guna Pembenahan Tata Kelola
Pakar Nilai Dugaan Denda Impor di Pelabuhan Diusut Guna Pembenahan Tata Kelola

Ia meyakini pengusutan kasus tersebut untuk mengembalikan kepercayaan publik.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Teluk Nibung Bongkar Penyelundupan Belangkas dan Kecambah Sawit ke Malaysia
Bea Cukai Teluk Nibung Bongkar Penyelundupan Belangkas dan Kecambah Sawit ke Malaysia

Penyelundupan coba dilakukan pelaku melalui Pelabuhan Teluk Nibung, Provinsi Sumatra Utara

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Kritik Keras Proyek Food Estate Jokowi Sebut Bagian dari Kejahatan Terhadap Lingkungan
VIDEO: PDIP Kritik Keras Proyek Food Estate Jokowi Sebut Bagian dari Kejahatan Terhadap Lingkungan

Hasto Kristiyanto mengkritik keras soal proyek lumbung pangan atau Food Estate yang berada di bawah Kementerian Pertanian dan Pertahanan.

Baca Selengkapnya
Langgar Aturan Pemda, Peredaran 4,5 Kg Daging Anjing yang Dibikin Rawon & Rica-Rica Disita Satpol PP Bali
Langgar Aturan Pemda, Peredaran 4,5 Kg Daging Anjing yang Dibikin Rawon & Rica-Rica Disita Satpol PP Bali

Pada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing

Baca Selengkapnya
Barang Impor Ilegal Bakal Diberi Ke Perusahaan Secara Gratis, AMTI: Blunder Fatal, Nanti Produk Pasti Masuk Pasar
Barang Impor Ilegal Bakal Diberi Ke Perusahaan Secara Gratis, AMTI: Blunder Fatal, Nanti Produk Pasti Masuk Pasar

Agus menyatakan tidak ada industri yang menggunakan produk impor ilegal sebagai bahan bakar di perusahaannya.

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik Food Estate, Golkar Ingatkan Jangan Munculkan Keterbelahan Jelang Pemilu
PDIP Kritik Food Estate, Golkar Ingatkan Jangan Munculkan Keterbelahan Jelang Pemilu

Doli meminta para elite politik jangan menunjukkan sikap perbedaan yang kontras secara terbuka. Agar pemilu bisa berjalan tanpa keterbelahan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras PDIP Skakmat Mendag Soal Barang Impor
VIDEO: Keras PDIP Skakmat Mendag Soal Barang Impor "Jangan Sampai Kita Jadi Tempat Sampah Barang Kualitas Rendah"

Menurutnya banyak barang impor masuk ke Indonesia dengan kualitas buruk

Baca Selengkapnya
Banyak Siswa Keracunan Latiao, YLKI Minta BPOM Sidak Produk Pangan Asal China
Banyak Siswa Keracunan Latiao, YLKI Minta BPOM Sidak Produk Pangan Asal China

YLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.

Baca Selengkapnya