Bareskrim pastikan serius usut kasus sembako maut di Monas
Merdeka.com - Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto memastikan pihaknya serius menangani kasus kematian dua bocah yang diduga akibat desak-desakan saat pembagian sembako di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 28 April lalu. Saat ini, polisi tengah menelusuri unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
"Ada suatu peristiwa, ada meninggal orang, kita pasti cari tahu apakah ada peristiwa pidana atau tidak. Kita masih melaksanakan penyelidikan," katanya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jumat (4/5).
Dia menampik tudingan yang menilai pihaknya tak merespon kasus sembako maut di Monas tersebut. Ari Dono menuturkan, tanpa adanya laporan keluarga korban pun polisi telah melakukan penyelidikan.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana gaya Briptu Mustakim saat tak berseragam? Dalam berbagai gaya pakaian memperlihatkan bahwa Mustakim tidak hanya merupakan seorang polisi yang berdedikasi, tetapi juga pria dengan selera fashion yang apik.
-
Apa terobosan luar biasa dari Polri? Terobosan yang luar biasa,' ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Bagaimana polisi melakukan patroli? Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
"Iya, ada suatu peristiwa yang menonjol, yang menarik, ada kerumunan orang saja yang patut diduga bisa menimbulkan suatu persoalan, polisi pasti hadir di situ. Otomatis," tegasnya.
Hanya saja, Ari Dono menambahkan, polisi yang turun ke lapangan tak selalu menggunakan seragam dinas. Sehingga kinerja polisi tidak diketahui masyarakat secara kasat mata. Begitu juga dalam melakukan penyelidikan.
"Kegiatan-kegiatan kepolisian itu kan tidak selamanya terbuka untuk mencari tahu suatu peristiwa itu," tutupnya.
Sebelumnya, Polri telah menyelidiki kasus kematian dua warga yang tewas dalam acara pembagian sembako di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4) lalu. Dua warga yang berinisial MK (13), AR (11) diduga meninggal lantaran berdesakan mengantre untuk mendapatkan sembako.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai dari tas hingga gerobak tak luput dari pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim, Komjen Susno Duadji blak-blakan kejanggalan polisi dalam kasus kematian Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaDiketahui, informasi yang beredar yakni polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah dan pejabat di polres tersebut.
Baca SelengkapnyaIa menegaskan bahwa kasus ini masih terus berlanjut.
Baca Selengkapnya