Bareskrim sebut korban muncikari AR bertambah menjadi 148 orang
Merdeka.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengidentifikasi adanya korban baru atas kasus perdagangan anak di bawah umur buat gay. Total korban yang dijual oleh tiga tersangka yakni AR, U dan E bertambah menjadi 148 orang.
"Untuk tersangka masih tiga, tapi korban kita identifikasi menambah menjadi 148 orang," kata Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (5/9).
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan baik jumlah korban atau pun tersangka terus bertambah. Sampai sejauh ini, penyidik terus melakukan pendalaman kasus prostitusi anak tersebut.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang dituduh sebagai pelakor? Dituding Jadi Pelakor Momen tersebut bermula ketika Dinar Candy dituduh sebagai pelakor oleh Ayu Soraya, istri sah Ko Apex.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
"Kita terus melakukan penambahan terhadap data ini. Hal yang lain tentunya kita harapkan bisa komprehensif penanganan nya," jelas dia.
Agus menjelaskan jika korban yang diidentifikasi merupakan anak asuh AR. Sama dengan korban lainnya, AR memasang tarif terhadap para korban baru sebesar Rp 1,2 juta.
Di mana para korban hanya mendapatkan Rp 100 ribu dari Rp 1,2 juta itu. Paling besar, korban mendapat Rp 150 ribu. "Masih Sama polanya seperti itu," ucap Agung.
Jenderal bintang satu ini kembali menegaskan jika kasus ini tidak hanya berhenti di tiga tersangka AR, U dan E. Penyidik akan terus memburu pihak lain yang diduga kuat ikut terlibat.
"Tapi kita ingin terus mendalami karena tidak menutup kemungkinan ada pelaku lainnya," pungkas Agung.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik saat ini masih fokus untuk mengarah ke para pelaku lain.
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaHotman menemukan sejumlah kejanggalan dalam proses penanganan perkara
Baca Selengkapnya