Bareskrim tangkap manajer Bank Permata tilep dana nasabah Rp 29 M
Merdeka.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Khusus (Bareskrim) Polri, Brigjen Pol Victor Edinson Simanjuntak menyatakan tengah menyelidiki kasus penggelapan dana nasabah yang dilakukan pegawai Bank Permata.
"Ada penggelapan dana yang dilakukan seorang pegawai Bank Permata, inisial SC," ujar Victor di Mabes Polri, Jaksel, Selasa (30/6).
Victor menjelaskan dugaan penggelapan dana ini bermula saat pelaku menjanjikan kepada sejumlah nasabah mendapat bunga 10 persen jika menabung di Bank Permata melaluinya. Namun, ketika nasabah ingin mencarikan dananya, depositonya tak terdaftar.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
"Dia menawarkan deposito Bank Permata bunga 10 persen, sehingga terjaring 17 nasabah. Untuk nominal yang berhasil dikumpulkan dari nasabah sekitar Rp 29 miliar. Tapi setelah ada nasabah yang mau mencairkan dana sekitar pada tanggal 17 Mei ternyata depositonya tidak terdaftar," ujar Victor.
Para nasabah pun melaporkan hal tersebut kepada pihak Bank Permata. Kemudian pihak bank melakukan penelusuran terhadap pegawai bank yang bertanggungjawab atas pendaftaran nasabah tersebut.
"Diperoleh data tersangka SC ini. Karena terjadi demikian maka Bank Permata melaporkan pada kita minggu lalu oleh karena itu segera kita cari orang ini setelah ada nasabah merasa ditipu dia menghilang," kata Victor.
Lanjut dia, SC yang menjabat sebagai Relation Manajer Bank Permata di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, ini sempat melarikan diri keluar Jakarta. "Sudah pergi ke Kalimantan, Sulawesi. Kemudian ditangkap Sabtu lalu," imbuh dia.
Menurut Victor, hingga saat ini pihaknya masih menelusuri adanya kemungkinan pihak lain yang terlibat dalam kasus tersebut. Adapun prosesnya, Bareskrim akan mengecek juga pada bagian administrasi untuk dimintai keterangan.
"Ya itu kita cari mungkin ada pihak yang terlibat. Kita lihat di administrasinya kalau ada pihak lain yang terlibat tentu akan kita mintai keterangan," kata Victor.
Adapun duit yang SC peroleh dari tindakannya, kata Victor, dari penelusuran diketahui telah dia gunakan untuk membeli barang milik pribadinya.
"Yang pasti sudah dia belanjakan, yang terlihat 2 mobil," tutup Victor.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbankan sudah memberikan pernyataan bertanggung jawab untuk mengganti jika secara hukum bank dinyatakan bersalah dan harus menggantinya.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan program Bank BUMN fiktif kepada nasabah.
Baca SelengkapnyaKR mengklaim uang yang dimintanya pada AN untuk kepentingan adat dan budaya.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku memanfaatkan kelalaian nasabah untuk mencuri duit mereka. Bagaimana modusnya ya?
Baca SelengkapnyaBTN mengimbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak tergiur penawaran bunga tinggi di luar kewajaran.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaNasabah yang mengaku korban bukan tipe masyarakat yang buta finansial.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaIa nekat membobol tabungan nasabah prioritas di bank tempatnya bekerja
Baca Selengkapnya