Bareskrim tembak mati bandar sabu dan 'kaki tangan' di Sumut
Merdeka.com - Satu jaringan pengedar narkoba Malaysia-Aceh-Medan-Jakarta diputus Direktorat IV Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri. Seorang bandar dan koordinatornya ditembak mati di Sumut, sementara 3 kurir lebih dulu ditangkap di Jakarta.
Bandar yang ditembak mati yaitu Husni, warga Perumahan Pondok Surya 2, Helvetia, Medan. Sementara koordinator transporter narkotika dari Malaysia ke Aceh yang tewas diterjang timah panas petugas bernama Azhari, warga Aceh.
"Kita terpaksa melakukan tindakan tegas H (Husni) dan A (Azhari) alias AI meninggal dunia," kata Direktur IV Tindak Pidana Narkotika Bareskrirm Polri, Brigjen Eko Daniyanto, di RS Bhayangkara Medan, Kamis (23/3).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang tewas dalam kontak senjata? 'Adapun identitas KKB yang tewas yakni, Oni Kobagau, Jaringan Belau, Agustia, dan Ones,' tutur Faizal kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).
Jaringan ini terungkap setelah petugas melakukan penyelidikan sekitar 2 bulan. Penindakan diawali dengan penangkapan seorang kurir berinisial AS dan penerima narkotika, NT, di depan Mal Cijantung pada 17 Maret 2017 sekitar pukul 17.00 WIB. Dari tangan mereka disita 1 Kg sabu-sabu.
Petugas melakukan pemeriksaan mendalam. Mereka akhirnya menemukan 0,5 Kg sabu-sabu di kediaman AS di Apartemen Titanium Square, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Pengiriman sabu-sabu ini ternyata dikendalikan seseorang bernama Manizar. Pria itu kemudian ditangkap di Bogor.
Saat kontrakan Manizar di Kalisari, Pasar Rebo, digeledah, petugas menemukan tambahan barang bukti. Mereka mendapati 190 ribu butir pil ekstasi, 5 ribu butir pil happy five, dan 5 Kg sabu-sabu dari rumah itu.
Tak berhenti di sana, petugas menggeledah ruko mewah Sedayu Square Blok K, Kamal Kapuk. "Di sana ditemukan 30 spring bed dan 10 unit mesin cuci Toshiba. Ada dua mesin cuci itu yang berisi 45 ribu butir pil happy five," jelas Eko.
Petugas terus melakukan pemeriksaan mendalam. Pelaku yang tertangkap mengaku telah menerima 91 Kg sabu-sabu, 350 ribu butir pil ekstasi, dan 450 butir pil happy five yang dipasok dari Medan. Sebagian besar sudah didistribusikan di Jakarta.
Dua tim dari Satgas III Direktorat IV Tindak Pidana Narkotika Bareskrim pun dikirim ke Medan. Mereka melakukan pemetaan dan identifikasi selama dua hari. "H ini merupakan residivis yang pernah ditangkap Polrestabes Medan dengan barang bukti 2 Kg sabu-sabu pada 2013, dihukum 6 tahun penjara, namun hanya menjalani 3,5 tahun penjara," jelas Eko.
Satu tim kemudian menyergap Husni di rumah istri keduanya di Perumahan Pondok Surya 2 Helvetia, Medan, Senin (21/3). Tak berhenti di sana, petugas menggeledah rumah Husni di Jalan Peringgan Gang Rambutan, Helvetia.
Dari kedua rumah itu ditemukan 2 bungkus pil happy five. Ditemukan pula sepucuk AK-47, sepucuk revolver SMW, 250 butir peluru kaliber 5,6, sebilah pisau komando.
Sejumlah buku tabungan atas nama istri kedua dan adik ipar Husni juga disita petugas. Isinya diperkirakan ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Petugas juga mengamankan 1 unit Toyota Harier, 1 unit Mitsubishi Pajero Sport, 1 unit Mitsubishi Outlander, 1 unit Honda Jazz, dan 1 unit sepeda motor Harley Davidson. "Selain penindakan, kita juga mengirim untuk mengungkap TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang)," sebut Eko.
Sementara tim kedua menangkap Azhari di Aceh. "Dari A alias AI ini kita ada menyita 2 atau 3 hektare kebun sawit," papar Eko.
Pengembangan masih dilakukan kedua tim. Husni diduga masih menyimpan senjata api di Binjai, sedangkan Azhari diduga menyembunyikannya di kawasan Pangkalan Brandan, Langkat. Keduanya pun dibawa untuk menunjukkannya.
Eko menjelaskan, dalam pengembangan itu, kedua tersangka melakukan perlawanan dengan mencoba melarikan diri. Husni dan Azhari ditembak mati. Jasad keduanya dibawa ke RS Bhayangkara Medan.
Terkait pengungkapan jaringan ini, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto meminta masyarakat semakin aktif terlibat membantu pemberantasan narkoba. "Ini tanggung jawab kita bersama. Tindakan tegas sudah dilakukan. Mohon dukungan dari masyarakat, berikan laporan kepada petugas," imbaunya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaSeorang bandar judi dadu di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, tewas ditembak setelah menikam tiga personel kepolisian yang menggerebek lapaknya..
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Sumut, MT (30) dan RT (28) diringkus polisi di salah satu hotel, Jalan Diponegoro, Surabaya, karena membawa 1,17 kg sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPara terdakwa dan jaksa penuntut umum (JPU) Rizkie Andriani Harahap kompak menyatakan pikir-pikir.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap jalur penyelundupan 45 Kg sabu dari kurir yang ditangkap di RS Fatmawati
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca Selengkapnya