Baret merah turun, pendaki terjebak Gunung Rinjani ditarget sudah dievakuasi sore ini
Merdeka.com - Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen Lodewyk Pusung memastikan, sore ini pihaknya akan menyelesaikan evakuasi terhadap para pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 140 Kopassus diturunkan untuk melakukan evakuasi.
"Kalau Kopassus diturunkan sore ini sudah selesai paling, sore ini selesai. Paling tidak besok selesai kalau baret merah ini turun pasti cepet, lebih cepet lebih bagus," kata Lodewyk di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/7).
"Selesai evakuasi ini saya akan tanya Pangdamnya, apakah mereka masih dibutuhkan? kalau sudah tidak saya tarik kembali ke sini," tambahnya.
-
Bagaimana proses evakuasi pendaki di Gunung Lawu? “Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi survivor. Sekitar pukul 13.00, tim TRC mengabarkan kalau kondisi pendaki sudah tidak tertolong dan kami langsung melakukan evakuasi,“ kata Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto, dikutip dari ANTARA pada Senin (26/6).
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam Syawalan Gunung? Dalam pelaksanaan acara tersebut, warga dari enam dusun saling bergotong royong, yakni Dusun Wonolelo, Dimik, Karang Slamet Lor dan Kidul, Congkrang, dan Brigasan.
Dia menjelaskan alasan Kopassus harus diturunkan dalam evakuasi ini. Sebab, ini berkaitan dengan keselamatan dan nyawa masyarakat. Terlebih lagi agar yang masih terjebak bisa dengan segera dievakuasi.
"Jadi begini, Kodam IX Udayana itu punya pasukan riders, tadi malam oleh Pangdamnya sudah digerakkan untuk mencari jalan dalam rangka mengevakuasi masyarakat yang terjebak di Gunung Rinjani," jelasnya.
"Kenapa kok saya harus kerahkan pasukan khusus? saya pikir ini bukan kita menyepelekan tapi kita memprioritaskan ini agar masyarakat yang terjebak ini bisa segera dievakuasi. Inilah pasukan khusus kita yang kita siapkan untuk daki serbu," sambungnya.
Proses evakuasi dipimpin Mayor Darwin dengan metode pencarian melalui jalur darat dan udara.
"Saya sudah sampaikan ke mereka tadi, briefing saya tadi pagi, kamu gunakan dua heli yang ada di sana. Kita terbangkan heli kemudian satu tim akan bergerak mencari rute lewat darat," ujarnya.
Dia tidak membantah bahwa proses evakuasi tak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih lagi medan yang harus dilalui oleh prajurit Kopassus cukup sulit.
Saat ini sudah ada 500 orang yang sudah dievakuasi dari Gunung Rinjani. Sisanya masih dalam proses evakuasi.
"Untuk kalian ketahui bahwa 76 orang yang sisa itu sekarang juga kita kembalikan ke posisi awal tadi malam mereka nginep, sedang diproses untuk kembali ke sana karena dia mencari jalan sendiri, tidak bisa menemukan jalan akhirnya kita pandu untuk kembali ke tempat mereka bermalam tadi malam," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan saat ini tengah berjuang membawa turun 8 pendaki yang meninggal dunia saat terjadi erupsi di Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaTim SAR Basarnas Jambi diberangkatkan untuk membantu evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaTidak kurang dari 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaTotal pendaki yang naik ke Gunung Marapi sebanyak 70 orang.
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 6 pendaki asal Riau masih terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), yang kembali erupsi pada Minggu (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi itu memanfaatkan semua alutsista kapal penyeberangan laut.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTNI juga telah membentuk dapur umum terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca Selengkapnya