Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Barisan para jenderal TNI eks tentara PETA

Barisan para jenderal TNI eks tentara PETA PETA. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Para perwira lulusan PETA (Pembela Tanah Air) menjadi inti organisasi TNI setelah Indonesia merdeka. Seperti dikatakan Jenderal Djatikusumo, dalam PETA Jepang mengajari pemuda Indonesia membentuk tentara dan memimpinnya, benar-benar dari nol.

PETA yang diisi oleh pendidik dari Jepang tersebut juga mengajarkan nilai-nilai kepatriotan dan cinta tanah air. Meskipun pada awalnya tentara PETA dibentuk untuk kepentingan Jepang. Namun rasa cinta tanah air para pemuda Indonesia mulai timbul dalam gemblengan Jepang.

Setelah Jepang terusir, ilmu dan hasil pelatihan tentara PETA diuji dengan kedatangan pasukan sekutu dan agresi militer sampai pemberontakan di dalam negeri.

Para Jenderal TNI adalah mereka yang dulu berpangkat Daidancho (komandan batalyon), Chudancho (komandan kompi), Shodancho (komandan peleton). Lulusan PETA segera mengisi posisi kunci di TNI.

Berikut adalah barisan Jenderal dari PETA yang bersinar dalam dunia militer Indonesia.

Soeharto

Sejak zaman Belanda, Presiden kedua Soeharto telah menaruh minat pada dunia militer. Karir militernya dimulai saat Soeharto menjadi tentara Hindia Belanda atau KNIL pada tahun 1942.

Dalam pasukan KNIL, Soeharto muda tampak menonjol hingga dipercaya sebagai kader sersan.

Kemudian setelah kekuasaan Belanda berakhir, Jepang mendirikan kekuatan militer lainnya yang disebut dengan tentara PETA (Pembela Tanah Air). Tak mau hilang kesempatan, Soeharto langsung merespons positif pengumuman Jepang untuk menjadi tentara. Karir militer di PETA menanjak sampai dia meraih jabatan menjadi komandan kompi.Soeharto kemudian bergabung dengan TNI setelah kemerdekaan. Karirnya bersinar setelah serangan Oemom 1 Maret 1949.Dia kemudian sempat jadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat dan Presiden kedua RI.

Sarwo Edhi

Sarwo Edhi Wibowo selalu takjub melihat gagahnya tentara Jepang saat datang ke Indonesia. Oleh karena itu, dia tidak menyia-nyiakan kesempatan saat Jepang membuka lowongan menjadi tentara PETA di Surabaya. Kemudian mertua SBY ini menjalani latihan militer. Tetapi dia sempat kecewa menjalankan tugas-tugas sepele seperti memotong rumput, membersihkan toilet, dan membuat tempat tidur bagi perwira Jepang. Kecewaan Sarwo Edhie tidak berlangsung lama, setelah Indonesia merdeka, dia segera bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian jadi TNI. Karirnya tak sebagus Ahmad Yani, sahabatnya. Namun bintangnya bersinar saat menjadi Kepala Staf Resimen Pasukan Komando (RPKAD).Sarwo memimpin penumpasan pemberontakan G30S. Dia sangat populer di kalangan rakyat dan mahasiswa kala itu. Karir militernya berakhir di pangkat letnan jenderal. Soeharto merasa Sarwo terlalu populer. Sarwo kemudian digeser jadi duta besar.

Ahmad Yani

Ahmad Yani sudah masuk ke kancah militer sejak Belanda berkuasa di Indonesia. Bahkan dia rela meninggalkan sekolahnya untuk menjalani pelatihan militer menjadi Tentara Hindia Belanda (KNIL) pada tahun 1940. Namun karir militernya tidak panjang setelah Jepang memangkas habis kekuatan Belanda di Indonesia. Pada tahun 1943 Ahmad Yani akhirnya bergabung dengan tentara PETA bentukan Jepang. Semula dia menjalani latihan di Magelang tetapi akhirnya dipindahkan ke Bogor untuk menerima perlatihan sebagai komandan peleton. Setelah selesai, dia dikirim kembali ke Magelang sebagai instruktur.Setelah kemerdekaan karir militer Ahmad Yani semakin naik. Ini dibuktikan dengan ia diangkat menjadi Komandan TKR Purwokerto sampai dipercaya sebagai Komandan Wehrkreise II untuk menumpas DI/TII. Dia juga menjadi Komandan penumpasan PRRI/Permesta. Karirnya mulus karena cocok dengan Presiden Soekarno. Puncaknya Yani menduduki Menteri/Panglima Angkatan Darat. Hidupnya berakhir tragis diberondong pasukan G30S yang mau menculiknya.

Soedirman

Tidak ada yang menyangka Soedirman bakal menjadi Jenderal besar nantinya. Sebab Soedirman sejak dulu dikenal sebagai pengajar dan tokoh agama Muhammadiyah.? Soedirman kemudian bergabung ke PETA pada tahun 1944. Dia mengikuti pendidikan sebagai Komandan Batalyon atau Daidan.Setelah Indonesia merdeka, Soedirman dipilih menjadi Panglima Tertinggi. Menggeser Letjen Urip yang pensiunan Mayor KNIL.Soedirman adalah legenda perjuangan TNI. Keteguhannya tampak saat bergerilya dalam perang kemerdekaan melawan agresi militer Belanda II tahun 1949. Dengan kondisi sakit-sakitan, Soedirman terus berjuang.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kiprah Jenderal TNI Didikan Jepang: 10 Orang Jadi Pimpinan Tertinggi AD, Dua Berpangkat Bintang Lima
Kiprah Jenderal TNI Didikan Jepang: 10 Orang Jadi Pimpinan Tertinggi AD, Dua Berpangkat Bintang Lima

Uniknya, ada dua lulusan PETA Bogor yang kemudian meraih bintang lima dan mendapatkan pangkat kehormatan jenderal besar.

Baca Selengkapnya
Ada di Mana Soeharto Saat  Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?
Ada di Mana Soeharto Saat Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

Ini kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?

Baca Selengkapnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Suksesi Panglima TNI, dari Jenderal Sudirman Hingga Agus Subiyanto
Menilik Sejarah Suksesi Panglima TNI, dari Jenderal Sudirman Hingga Agus Subiyanto

Sejak dipisahkannya Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dari ABRI per 1 April 1999, istilah Panglima ABRI diganti menjadi Panglima TNI

Baca Selengkapnya
Cerita Latief Hendraningrat Pakai Seragam Tentara Jepang saat Mengibarkan Bendera pada Proklamasi Kemerdekaan 1945, Ini Alasan di Baliknya
Cerita Latief Hendraningrat Pakai Seragam Tentara Jepang saat Mengibarkan Bendera pada Proklamasi Kemerdekaan 1945, Ini Alasan di Baliknya

Terdapat momen tak terduga saat pengibaran bendera merah putih oleh Latief. Ketika itu, dirinya masih mengenakan seragam tentara Jepang dan tidak melepasnya

Baca Selengkapnya
Para Jenderal TNI Senior Berkumpul, Dari SBY-Prabowo Gagah Berbatik Coklat Nyanyi Lagu 'Manis dan Sayang'
Para Jenderal TNI Senior Berkumpul, Dari SBY-Prabowo Gagah Berbatik Coklat Nyanyi Lagu 'Manis dan Sayang'

SBY terlihat berada sebelahan dengan Prabowo dan Wiranto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Lantik 906 Perwira TNI-Polri Tahun 2024 di Istana, Ini Daftar Peraih Adhi Makayasa
Jokowi Lantik 906 Perwira TNI-Polri Tahun 2024 di Istana, Ini Daftar Peraih Adhi Makayasa

Total calon Perwira Remaja TNI-Polri Tahun 2024 berjumlah 906 orang.

Baca Selengkapnya
Momen Soeharto sampai Harus Minum Air Comberan
Momen Soeharto sampai Harus Minum Air Comberan

Soeharto menjadi lulus terbaik pendidikan polisi. Kalau sekadar baris berbaris, dia sudah mahir lantaran pernah mengikuti pendidikan tentara Belanda.

Baca Selengkapnya
Kisah Soeharto Baru Tahu Indonesia Merdeka Tanggal 19 Agustus 1945
Kisah Soeharto Baru Tahu Indonesia Merdeka Tanggal 19 Agustus 1945

Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Kenapa Soeharto baru mengetahuinya dua hari kemudian?

Baca Selengkapnya
Potret Seragam TNI di Zaman Awal Kemerdekaan, Banyak yang Masih Pakai Sisa Jepang dan Belanda
Potret Seragam TNI di Zaman Awal Kemerdekaan, Banyak yang Masih Pakai Sisa Jepang dan Belanda

Berikut ini adalah penampakan seragam TNI di awal kemerdekaan Indonesia, sangat sederhana dan banyak yang memakai seragam sisa peninggalan Jepang dan Belanda.

Baca Selengkapnya
Tiga Jenderal TNI, Polri dan Udara Jebolan Akabri 73, Pernah Punya Pengaruh Besar di RI
Tiga Jenderal TNI, Polri dan Udara Jebolan Akabri 73, Pernah Punya Pengaruh Besar di RI

Berikut potret tiga Jenderal TNI, Polri dan Udara jebolan Akabri 1973 yang pernah punya pengaruh besar di RI.

Baca Selengkapnya
SBY hingga Prabowo Kompak Nyanyi Lagu 'Manis dan Sayang', Begini Kata Andika Perkasa
SBY hingga Prabowo Kompak Nyanyi Lagu 'Manis dan Sayang', Begini Kata Andika Perkasa

Andika Perkasa merespons berkumpulnya para senior TNI itu adalah hal bagus/

Baca Selengkapnya