Bartender Grand Aston Yogya rekam pengunjung saat sedang mandi
Merdeka.com - Widodo Meidana seorang Bartender di hotel Grand Aston Yogyakarta merekam seorang perempuan sedang mandi di kamar mandi hotel pada 28 September 2014 lalu. Aksi tersebut diketahui oleh korban, AN (20) seorang mahasiswi yang berlangganan fitnes di hotel tersebut.
Menurut AN, saat itu dia dan seorang temannya tengah berenang di hotel Grand Aston. Dia merasa tidak nyaman karena melihat pelaku yang bolak-balik melihat dirinya.
"Saya bilang sama teman saya, kok ngelihatinnya gitu banget ya, saya kan jadi tidak nyaman," kata AN saat dihubungi merdeka.com, Rabu (17/12).
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
-
Apa yang dialami AN saat menuju puskesmas? AN awalnya mengeluhkan sakit perut karena hendak melahirkan, Minggu (21/1). Ia pun dibawa suaminya dari kampungnya di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, menuju puskesmas. Dalam perjalanan, sakit perut AN karena kontraksi semakin menjadi.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
Dia semakin merasa tidak nyaman ketika seusai sauna, dia melihat pelaku mondar-mandir di dekat kamar mandi. Saat AN tengah mandi, dia merasa curiga ada sebuah handuk yang menggembung. Betapa terkejutnya dia ketika membuka handuk tersebut dan menemukan sebuah handphone merek Nokia tengah dalam posisi merekam video.
"Saya sebelumnya sudah merasa curiga dan nggak nyaman mandi, tapi ya sudahlah, begitu lihat ada handphone yang merekam saya mandi, saya langsung nangis, ketakutan," ujarnya.
Dia kemudian memanggil temannya dan bergegas turun ke lobi hotel. Namun saat sampai depan lift, dia dihadang oleh pelaku.
"Saya dihadang di sana, dia tanya apa lihat handphone di kamar mandi, saya bilang tidak. Tapi kemudian dia maksa mau menggeledah, saya tidak mau dan minta supaya ngobrol di lobi," ungkapnya.
Begitu sampai di lobi, AN pun kemudian berteriak meminta kepada front office untuk memanggil manager. Dia pun kemudian menceritakan kejadian tersebut dan menunjukkan barang bukti. Semula pelaku tidak mengaku jika itu adalah ponsel miliknya.
"Pas diperiksa ada foto pelaku, jadi ketahuan kalau itu punya pelaku. Hari itu juga, dia dipecat sama manajernya. Kemudian saya pun melapor ke Polresta Yogyakarta," terangnya.
Dari pemeriksaan polisi terhadap barang bukti, ditemukan tiga video rekaman perempuan mandi di kamar mandi hotel. Dari pemeriksaan terhadap pelaku, polisi mengetahui jika aksi tersebut sudah dilakukan sejak bulan April 2014. Saat dilakukan penggeledahan di tempat tinggal pelaku, polisi menemukan banyak barang bukti.
"Kata polisinya ada banyak, saya benar-benar shock, ternyata bukan saya saja korbannya," tambahnya.
Sampai saat ini AN mengaku trauma karena kejadian tersebut. Dia tidak pernah lagi menggunakan kamar mandi umum atau kamar mandi di hotel.
"Saya merasa trauma, kalau di kampus saja saya masih merasa takut kalau ada yang ngikuti. Saya juga malu, tadinya bingung mau ngomong ke media atau nggak, tapi saya pikir harus dibongkar jangan sampai ada korban kebejatan pegawai hotel di mana pun," jelasnya.
Saat ini pelaku pun sudah menjalani proses persidangan. AN mengaku lega dan dia siap menjadi saksi supaya pelaku mendapat hukuman berat. "Sekarang sudah persidangan, kemarin saya sudah jadi saksi," tandasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban melihat dari balik bilik ada tangan memegang kamera
Baca SelengkapnyaViral kondisi kamar hotel yang berantakan setelah ditinggal tamu menginap. Tamu tersebut didenda Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaMrs Young datang ke Bali untuk berlibur dan rencana pada hari ini akan kembali pulang ke negara asalnya.
Baca SelengkapnyaIa mengaku dibuat tak nyaman khususnya pada peraturan pihak hotel. Ketakutan Bian membuat dirinya rela tidur di lantai kamar hotel.
Baca SelengkapnyaAditya, disebut sebagai korban salah tangkap hingga mengalami penganiayaan
Baca SelengkapnyaTerdakwa melihat ada korban yang sedang memotong pipa air menggunakan gergaji di sumur dekat kamar mandi rumah terdakwa.
Baca SelengkapnyaVideo ini viral karena pantai tersebut seharusnya bisa diakses semua pihak.
Baca SelengkapnyaSi perekam memperlihatkan momen ketika kamar mandinya diserbu ribuan laron.
Baca SelengkapnyaVideo itu beredar di media sosial dan memperlihatkan lantai kamar hotel penuh pecahan kaca.
Baca SelengkapnyaRST mengaku pelaku tiba-tiba lari untuk kabur dari tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaAksi tak terpuji wanita buang air kecil di lantai minimarket lalu kabur tak tanggung jawab.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan bahwa penemuan mayat tersebut bermula saat korban menghubungi tukang pijat berinisial E (38) pada pukul 22.40 WITA.
Baca Selengkapnya