Baru 3 bulan bebas, Febri edarkan sabu senilai ratusan juta
Merdeka.com - Febri (39), warga Baki, Sukoharjo ditangkap aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, Rabu (2/3) lalu di sebuah rumah indekos Kampung Sekip, Kadipiro, Banjarsari, Solo. Dari dalam kamar indekos pria baru keluar penjara 3 bulan lalu itu, polisi menyita 20 paket sabu seberat dua ons dan sebuah pistol airsoft.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Luthfi mengatakan, Febri merupakan residivis pengedar narkoba baru keluar dari tahanan tiga bulan lalu. Sedangkan statusnya masih pembebasan bersyarat.
"Saat penggerebekan Rabu kemarin, kami menemukan narkoba jenis sabu 2 ons, senilai Rp 200 juta di kamar kos di Kadipiro," ujar Luthfi, Jumat (4/3).
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Apa yang dibakar pelaku di Depok? Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar. Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
-
Bagaimana cara musnahkan sabu di Bontang? Pemusnahan barang bukti pun dilakukan dengan cara beragam. Untuk barang bukti narkoba jenis sabu, terlebih dulu dihancurkan kemudian dilarutkan ke dalam air. Larutan air kemudian dibuang.
Luthfi mengatakan, penangkapan Febri merupakan hasil pengembangan dari kasus sebelumnya sedang dalam proses pemeriksaan. Dari pemeriksaan muncul nama Febri diduga berperan sebagai pengedar. Penangkapan tersangka, lanjut Luthfi, dilakukan dengan cepat dan hati-hati. Sebab, Febri mempersenjatai diri dengan senjata jenis airsoft.
"Penggerebekan kami lakukan dengan hati-hati. Dia sudah menyiapkan sistem penghilang barang bukti jika akan digerebek. Ada rangkaian dengan botol bensin yang digunakan untuk mendisposal barang bukti. Beruntung dia berhasil kami tangkap sebelum menghancurkan barang bukti," jelas Luthfi.
Selain menangkap Febri, polisi juga menyita satu paket besar sabu, sua paket sedang sabu, serta 18 paket kecil siap edar, sebuah timbangan digital, dan sepucuk pistol airsoft.
"Total barang bukti disita mencapai 2 ons," ucap Luthfi.
Luthfi menambahkan, Febri mengaku mendapatkan barang itu dari wilayah Klaten. Luthfi berjanji terus menelusuri hingga bandarnya dengan melibatkan Badan Nasional Narkotika Jawa Tengah.
"Tersangka akan kami jerat dengan pasal 114 dan pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara, maksimal penjara 12 tahun dan denda minimal Rp 40 juta atau maksimal Rp 8 miliar," tutup Luthfi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah tersebut di sewa oleh anak buah Fredy inisial D yang merupakan seorang DPO.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan total aset dari sindikat narkoba Fredy Pratama mencapai Rp10,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalsel Irjen Winarto menjelaskan, pengungkapan jaringan Fredy Pratama itu berawal dari adanya penangkapan pelaku berinisial AR
Baca SelengkapnyaLokasi Fredy Pratama masih disebut berada di pedalaman hutan Thailand.
Baca SelengkapnyaPolri bekerja sama dengan kepolisian negara lain dalam memburu Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaPerkiraan yang sudah masuk ke Indonesia untuk diedarkan mencapai 100 hingga 500 kilogram.
Baca SelengkapnyaAda enam orang ditangkap membawa narkotika dalam jumlah jumbo ini.
Baca SelengkapnyaRumah tersebut merupakan laboratorium milik Fredy untuk memproduksi narkoba jenis Clandestine.
Baca SelengkapnyaPolda Lampung menciduk jaringan gembong narkoba Fredy Pratama berinisial MBS (25).
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri membongkar sindikat narkoba internasional kelas kakap jaringan Fredy Pratama.
Baca Selengkapnya“Di mana 14.447 tersangka sedang menjalani proses penyidikan, dan ada 3.260 tersangka lainnya sedang menjalani proses rehabilitasi,”
Baca Selengkapnya