Baru awal musim hujan, jalanan di Bandung ibarat sungai
Merdeka.com - Bandung baru saja memasuki musim penghujan. Namun baru beberapa pekan diguyur hujan, sejumlah titik di kota ini sudah banjir cileuncang atau air yang lari ke jalan alias run off. Aktivitas lalu lintas di sejumlah titik pun nyaris lumpuh.
“Padahal ini baru transisi ke musim hujan, apalagi kalau sudah musim hujan,” kata Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Dadan Ramdan, kepada Merdeka Bandung, Selasa (17/11).
Ia menyebutkan, run off air hujan di Kota Bandung sudah mencapai 70 persen. Artinya air itu mengalir di permukaan karena kurangnya resapan. Hal itu menunjukkan bahwa kondisi Kota Bandung berada dalam keadaan krisis akibat gencarnya alih fungsi lahan dan tata ruang yang tidak memenuhi kaidah perlindungan lingkungan. Banyak kawasan yang merupakan resapan air tergerus alih fungsi lahan.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Kapan banjir terjadi di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Kenapa longsor terjadi di Bandung Barat? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
“Apalagi dengan fakta bahwa koefisien run off sudah di angka 70 persen,” tambahnya. Artinya hanya 30 persen air hujan yang terserap ke dalam tanah, sisanya mengalir ke permukaan.
Pada tahun 70-an banjir cileuncang di cekungan Bandung masih di angka 45 persenan. “Sekarang run off-nya sudah meningkat 30 persenan. Karena pembangunan-pembangunan hutan beton baik itu hotel, apartemen, sarana komersil dan lainnya,” katanya.
Menurutnya, saat ini Bandung memerlukan banyak ruang terbuka hijau yang menjadi resapan atau tangkapan air. Memang Pemkot Bandung melakukan penataan atau revitalisasi taman-taman kota, tetapi tidak dibarengi dengan menambah resapan.
Kondisi saat ini, dari sekitar 17 ribu hektar luas Bandung, sudah 83 persen terbangun, dan hanya tersisa 17 persen ruang yang tersisa, itu pun belum tentu RTH. Jika pembangunan hutan beton terus dilakukan, ia khawatir koefisien run off air terus meningkat.
Konsekuensinya, kata dia, beban Sungai Citarum akan meningkat yang dampaknya banjir di Bandung Selatan akan makin meluas. Untuk diketahui, kata dia, Bandung memiliki sekitar 40 sungai yang merupakan anak Sungai Citarum, sungai terpanjang di Jawa Barat.
“Hampir semua sungai di Bandung mengalami sedimentasi atau pendangkalan. Akibatnya banyak sungai yang mati sehingga penyimpanan air semakin berkurang,” ujarnya.
Semua sungai di Bandung bermuara ke Sungai Citarum. Seperti diketahui, saban musim hujan Bandung selatan menjadi daerah langganan banjir.
“Artinya dengan situasi ini maka kondisi Kota Bandung nanti ketika musim hujan terus menerus seperti sebelumnya, ini akan lebih parah lagi, jalan-jalan akan beralih menjadi sungai-sungai,” kata dia.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi cuaca ekstrem, terutama hujan dengan intensitas tinggi, terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat selama sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaBanjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca Selengkapnya