Baru Beroperasi 14 Bulan, Bandara Samarinda Naik Kelas
Merdeka.com - Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda, naik kelas dari kelas II menjadi kelas I, terhitung sejak Kamis (26/12). Kenaikan kelas itu, menyusul dikeluarkannya Permenhub No 56/2019.
Permenhub itu sendiri, mengatur tentang perubahan ke empat atas Permenhub No 40/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU).
"Kenaikan kelas ini, setelah melalui kajian dan penilaian, serta kriteria dari Kemenhub, juga Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara," kata Kasi Pelayanan dan Operasi Bandara APT Pranoto Samarinda Rora Ardian, dikonfirmasi Jumat (27/12).
-
Apa perubahan yang dilakukan Kemenhub di sekolah kedinasan? Kementerian Perhubungan merancang perombakan kurikulum pendidikan di 33 sekolah kedinasan di bawah naungannya. Kebijakan ini buntut kasus kematian siswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Putu Satria Ananta Rustika (19) usai dianiaya senior Tegar Sanjaya (21).
-
Bagaimana cara Kemenhub merombak kurikulum sekolah kedinasan? Perombakan di sekolah kedinasan Kemenhub ini nantinya akan dimulai dari perubahan sistem rekrutmen peserta didik. Kemudian berikutnya cara mengajar, seperti menggunakan gaya bahasa kekinian sehingga mahasiswa berubah. 'Dosen, pengelola, dan mahasiswa akan dibuat semakin sibuk untuk tingkatkan sesuatu yang lebih produktif, lebih humanis dan itu masuk kurikulum,' kata Prof Wihana.
-
Kenapa Kemenhub merombak kurikulum sekolah kedinasan? Staf Khusus Menteri Perhubungan, Prof Wihana Kirana Jaya mengatakan, kurikulum baru nantinya akan membuat siswa lebih sibuk melakukan kegiatan kemanusiaan. 'Kami tahu kebutuhan milenial dan kelompok Z sekarang sudah tidak boleh seperti pendidikan masa lalu, adik-adik nanti berubah lebih tolong menolong, nilai-nilai itu akan ada di dalam kurikulum, dan sifatnya softskill kebutuhan tentang penyelesaian masalah, komunikasi, dan digitalisasi,' kata Prof Wihana saat mendampingi Menhub mendatangi rumah duka Putu di Bali.
-
Siapa yang dinaikkan pangkatnya? Kabar bahagia datang dari Irjen Agung Setya. Ia baru saja mendapatkan kenaikan pangkat dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
-
Siapa yang mendapat kenaikan pangkat? Presiden Joko Widodo atau Jokowi merespons soal munculnya pro dan kontra dalam kenaikan pangkat Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan TNI.
-
Bagaimana Kemenhub meningkatkan kualitas transportasi darat? Dengan tujuan menjadikan jalur darat sebagai akses utama bagi masyarakat, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan mengatasi berbagai tantangan, seperti kemacetan lalu lintas dan polusi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih baik untuk masa depan.
Prestasi yang ditorehkan jajaran Bandara APT Pranoto yang berusia 14 bulan sejak diresmikan Presiden Joko Widodo, pada tanggal 25 Oktober 2018 lalu itu tidaklah dicapai dengan mudah.
Saat ini, bandara dengan runway berukuran 2.250m x 45m, dan memiliki 48 penerbangan dari dan menuju Samarinda, punya trafik pergerakan penumpang rata-rata 4.000-4.500 orang per harinya.
Adapun rute-rute yang dilayani maskapai Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, Wings Air, Xpress Air serta Susi Air antara lain adalah Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Denpasar, Berau serta penerbangan ke pedalaman Kalimantan Timur.
"Ini berkat kerja keras, jerih payah seluruh karyawan Bandara APT Pranoto, yang akhirnya membuahkan hasil. Ini menjadi motivasi kami, untuk lebih memacu kinerja, dan profesionalisme melayani pengguna jasa penerbangan dari dan ke Samarinda," ujar Rora.
Rora merinci, yang menjadi komponen penilaian utama Kemenhub sehingga Bandara APT Pranoto layak menjadi Bandara Kelas I adalah data Lalu Lintas Angkutan Udara (LLAU), penumpang, kargo. Juga kapasitas bandara berupa ukuran panjang dan lebar runway dan luas apron, pesawat terbesar serta kapasitas terminal.
"Selain itu, juga jenis pelayanan navigasi, fasilitas keamanan, serta fasilitas PKPPK. Dan juga penilaian pendukung seperti jumlah SDM, PNBP, hingga anggaran belanja DIPA," jelasnya.
Sementara, Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda Dodi Dharma Cahyadi menambahkan fasilitas kelengkapan runway berupa Air Field Lighting (AFL) seperti lampu runway, taxiway dan lampu apron, segera beres sebelum kontrak selesai 31 Desember 2019.
"Progres sudah 95 persen, semua sudah terpasang. Tinggal dilakukan setting," kata Dodi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Karya bilang, hari ini Rabu (11/9) sedang dilakukan uji coba beberapa pesawat di Bandara Nusantara.
Baca SelengkapnyaJika diubah menjadi bandara komersial maka akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, misalnya bisa gunakan untuk penerbangan haji hingga umrah.
Baca SelengkapnyaTerminal Leuwi Panjang memiliki kantor pelayanan Samsat yang melayani pengurusan surat-surat seperti SIM, STNK, hingga BPKB.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya pengembangan transportasi umum sebagai upaya mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
Baca SelengkapnyaJika uji kelaikan yang akan dilaksanakan esok dinyatakan berhasil maka Bandara IKN segera dipergunakan.
Baca SelengkapnyaUntuk fasilitas penunjang, tower ATC per hari ini telah terbangun 53,71 persen.
Baca SelengkapnyaBandara yang memiliki landasan pacu 2.400 meter hanya akan bisa melayani pesawat dengan penerbangan 6-8 jam.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono girang dan saling rangkul ketika pesawat King Air mendarat
Baca SelengkapnyaMenhub Budi kembali menegaskan kesiapan bandara termasuk landasan pacu (runway) yang telah diuji coba Minggu (25/8) kemarin.
Baca SelengkapnyaBIJB Kertajati sudah melayani lebih dari 17.000 penumpang sejak menggantikan peran Bandara Husein Sastranegara.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaNama Husein Sastranegara diambil dari nama seorang pilot militer AURI yang telah gugur pada saat latihan terbang di Yogyakarta tangal 26 September 1946.
Baca Selengkapnya