Baru Dua Hari Dikubur, Makam Bocah di Jombang Dibongkar Polisi
Merdeka.com - Baru dua hari dimakamkan, polisi membongkar kembali sebuah kuburan yang berisi jenazah seorang bocah yang awalnya diduga tewas lantaran tenggelam di sungai. Pembongkaran tersebut dilakukan, lantaran kematian sang bocah dianggap tidak wajar.
Makam yang dibongkar diketahui berisi jenazah berinisial MARP (12) yang meninggal tenggelam di sungai kawasan wisata Kedung Cinet, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa timur pada Rabu (21/10) lalu.
Makam pelajar madrasah ibtidaiyah (MI) asal Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang tersebut dibongkar atas dasar permintaan keluarga guna kepentingan autopsi.
-
Kenapa kompleks pemakaman di Mojowarno terbengkalai? Kini, jejak-jejak kejayaan agama kristen masih berdiri megah di Kecamatan Mojowarno. Sayangnya, salah satu bukti sejarah yakni kompleks pemakaman orang-orang Jawa Kristen di sana terbengkalai.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Mengapa warga membongkar makam di Desa Ngalian? Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam.
-
Siapa yang dikubur di makam tersebut? Pemakaman ini diyakini menjadi kuburan bagi kaum bangsawan kaya raya dan tokoh penting berkuasa di zaman Romawi.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan? Para peneliti mengindikasikan benda tertentu yang ditemukan di situs itu mengindikasikan jasad manusia yang dikubur di sana adalah perempuan dewasa.
-
Dimana keluarga itu dimakamkan? Ketiga anggota keluarga itu ditemukan di sebuah lubang kubur berisi 15 jasad di bagian tengah Kota Yaroslavl.
Pembongkaran makam pelajar kelas 6 MI di pemakaman umum Jalan Brigjen Kretarto, Desa Sambong Dukuh disaksikan oleh pihak keluarga korban dan perangkat desa setempat pada Jumat (23/10).
Setelah dibongkar, jenazah MARP diangkat lalu diautopsi di makam. Proses autopsi dilakukan di dalam tenda tertutup yang dilakukan oleh tim dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
Kepala Desa Sambong Dukuh, Khoirun Rozikin menjelaskan, pembongkaran makam tersebut atas permintaan keluarga korban. Karena pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan terkait tewasnya korban yang tenggelam di sungai Kedung Cinet.
"Karena ada kejanggalan-kejanggalan yang tak bisa diterima keluarga korban yang mengarah ke pidana sehingga dilakukan autopsi. Salah satunya keterangan pelaku saat ditanya keluarga korban tidak konsisten sehingga ada kecurigaan," ujarnya.
Hadi Sutrisno, orangtua korban menyampaikan, kejanggalan itu terlihat saat dimandikan jenazah anaknya. Dia mendapati luka lebam pada anaknya. Namun, tidak mengetahui secara pasti penyebabnya.
"Pas dicuci (jenazah dimandikan) kelihatan ada luka lebam. Saya ga tahu sebabnya itu dipukul atau memang anak saya kepleset itu tadi," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Plandaan Jombang AKP Akwan mengungkapkan pembongkaran makam diakuinya untuk kepentingan autopsi. Autopsi tersebut guna mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya korban.
Dia mengatakan pada Rabu lalu, korban MARP diketahui bersama kedua temannya yakni AHR (16) dan M Addin (17) bermain di kawasan wisata Kedung Cinet. Saat itu, dari keterangan temannya saat itu, korban diketahui berfoto selfie di tengah sungai lalu terpeleset tenggelam dan ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Setelah dilakukan proses penyelidikan, meninggalnya korban indikasi mengarah pada dugaan kematian yang tidak wajar. Kecurigaan polisi pun mengarah pada teman sekaligus tetangga korban berinisial AHR (16).
Saat itu korban diketahui dijemput dan diajak temannya AHR (16) dan MA (17) menuju ke kawasan wisata Kedung Cinet, Kecamatan Plandaan dengan mengendarai kendaraan sepeda motor.
"Korban dijemput. Kemudian dari keterangan saksi-saksi yang ada di sana, ada yang mengetahui, anak itu (korban) didorong ke sungai kemudian tidak diberi pertolongan malah diarahkan ke tengah (sungai)," katanya.
Ia pun menyebut, saat ini terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Jombang. Akwan menyebut, karena terduga pelaku masih berusia di bawah umur, kasus itu selanjutnya ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Jombang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah memburu pelaku pembongkaran makam remaja putri tersebut
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) melakukan ekshumasi atau menggali ulang makam jasad seorang remaja bernama Afif Maulana pada Kamis, 8 Agustus, 2024, pagi.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca SelengkapnyaTengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.
Baca SelengkapnyaPenyebab kematian kedua korban masih diselidiki dengan autopsi dan olah TKP.
Baca SelengkapnyaKedatangan jenazah korban kecelakaan maut tersebut disambut duka mendalam oleh keluarga dan para tetangga.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca Selengkapnya