Baru rayakan Idul Adha, warga adat Bonokeling kumpul di Desa Pekuncen Banyumas
Merdeka.com - Masyarakat adat Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas baru merayakan Idul Adha, Kamis (14/9). Kurang lebih 500-700 anak putu (trah) Bonokeling berkumpul di desa tersebut, dan memasak sajian khas gulai kambing dan daging kambing bakar yang dibungkus lembaran-lembaran daun jati.
Perayaan ini dimaknai sebagi momen bersama, untuk mensyukuri segala hal tentang kehidupan yang merupakan keluasan welas asih pencipta pada makhluknya.
Para anak putu, dalam perayaan idul adha berbusana seragam pakaian hitam, sarung batik dan memakai penutup kepala yang disebut iket. Sedang perempuan memakai kebaya dan kain batik. Menariknya dalam acara masak secara massal ini semua pekerjaan dilakukan oleh anak putu laki-laki.
-
Dimana warga gunakan bongsang untuk daging kurban? Mengurangi sampah plastik saat Iduladha jadi fokus warga Talun Kidul.
-
Siapa yang memasak daging kurban? Sedangkan kaum hawa bertugas memasak.
-
Kenapa orang suka makan daging kambing di Idul Adha? Hal ini yang kemudian menjadikan Hari Raya Idul Adha banyak dijumpai beragam makanan khas dengan bahan daging.
-
Bagaimana aturan porsi daging kurban bagi orang yang berkurban? Menurut aturan sunah, orang yang berkurban berkah mengonsumsi daging kurban satu hingga dua suapan, tidak melebihi tiga suapan. Bagian daging lainnya, disedekahkan pada orang yang berhak seperti fakir miskin serta masyarakat yang ada di sekitar.
-
Siapa yang menyumbangkan gulai kambing? Puluhan donatur yang berasal dari berbagai daerah, bahkan mancanegara termasuk dari Malaysia, harus mengantre mendapatkan bagian berdonasi.
-
Mengapa dadar gulung di Jawa Tengah sering dibuat saat Lebaran? Dadar gulung sering menjadi pilihan populer dalam acara-acara spesial, seperti Lebaran atau perayaan lainnya, serta dijadikan camilan lezat sehari-hari.
Juru bicara Tetua Adat Komunitas Bonokeling, Sumitro mengatakan perayaan Idul Adha Bonokeling dihitung berdasar kalender Alif Rebo Wage (Aboge). Lantaran tahun ini merupakan tahun Za, Lebaran Idul Adha, atau disebut 'Bada Perlon' jatuh di Kamis Pahing, pekan ketiga penanggalan Jawa.
Acara Idul Adha sebagaimana umumnya, yakni dilakukannya pemotongan hewan kurban. sembilan belas hewan korban keseluruhannya kambing dimasak secara massal, dan dibagikan sebagai kenduri bersama 90 tumpeng dan 300 ambengan. Ambengan sendiri yakni seporsi makanan beserta lauk-pauk seperti tempe, kerupuk, mi dan ayam.
"Hewan korban juga dibagi-bagikan ke masyarakat sekitar. Ini bentuk syukur sebagaimana Allah bersikap welas asih pada setiap makhluknya," ujar Sumitro, Kamis (14/9)
Selain pemotongan hewan kurban, masyarakat adat Bonokeling juga melakukan prosesi bekten berdoa bersama di makam Kyai Gunung. Makam tersebut terletak di kompleks Penambahan Bonokeling yang disakralkan.
"Sore hari jelang Maghrib nasi tumpeng dibagikan sebagai kenduri. Untuk acara Idul Adha ini sekitar 90 orang yag terlibat, untuk ambengan ada sekitar 300-400. masak bersama ini dilakukan di salah satu halaman rumah bedogol (pimpinan adat Bonokeling)," kata Sumitro.
Sumitro juga bercerita sebelum diadakan perayaan Idul Adha, sebagai anak putu Bonokelin yang dituakan juga menjalani laku tirakat. Umumnya mereka melakukan puasa dan menghindari memakan nasi dan daging-dagingan selama sepekan. Mereka hanya makan umbi-umbian dan sayuran yang direbus.
"Ini laku tirakat saja. Sebagai bentuk cara mendekatkan diri pada Tuhan. Tirakat ini bisa seminggu sebelum Idul Adha," ujar Sumitro. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suasana guyub rukun terasa saat masyarakat Bonokeling merayakan perlon besar.
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaRitual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.
Baca SelengkapnyaTradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan
Baca SelengkapnyaSuasana hangat terasa di salah satu desa di Gunungkidul saat Iduladha.
Baca SelengkapnyaPada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca SelengkapnyaDari jumlah tersebut, total daging kurban yang terkumpul beratnya mencapai lebih dari 25 ton.
Baca SelengkapnyaMaleman merupakan tradisi membagikan nasi kotak maupun dengan tempat lain kepada tetangga maupun saudara
Baca SelengkapnyaTanah Lapang Taman Blambangan sudah padat terisi sejak pukul 05.30 WIB. Ratusan kendaraan terparkir rapi di sisi taman.
Baca SelengkapnyaKuah Beulangong Khas Aceh ini biasanya ada saat memasuki Nuzulul Quran di Negeri Serambi Mekah
Baca SelengkapnyaBukan hanya satu atau dua jenis makanan saja, akan tetapi setiap rumah menyajikan hampir puluhan jenis takjil.
Baca SelengkapnyaSetiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca Selengkapnya