Basarnas Aceh siap diperbantukan cari pesawat AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Basarnas Aceh siap diturunkan bila dibutuhkan untuk mencari Pesawat AirAsia QZ 8501 yang hilang. Saat ini semua pasukan Basarnas dalam kondisi siaga dan siap diperintahkan untuk melaksanakan tugas.
Kapten Kapal Basarnas Aceh, Supriadi mengatakan, seluruh personel Basarnas saat ini tengah memantau perkembangan pencarian hilangnya pesawat tersebut. Pesawat ini hilang kontak penerbangan Surabaya-Singapura, dan hingga kini masih belum ditemukan.
"Kita tetap dalam kondisi stanby, kalau dibutuhkan dan diminta untuk bergerak, kita akan kerahkan personel kita di Aceh," kata Kapten Kapal Basarnas Aceh, Supriadi, Selasa (30/12) di Banda Aceh.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana Tim SAR Parangtritis bertugas? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Katanya, tim SAR di Bangka Belitung, Kepulauan Riau telah mengerahkan 10 kapal SAR untuk proses pencarian. Meskipun sampai saat ini belum ada titik terang.
Kendati demikian, katanya, sampai sejauh ini belum ada indikasi mengarah ke Aceh, namun SAR Aceh tetap siaga dan ikut memantaunya terutama di Selat Malaka.
Pesawat Airbus jenis 320-200 mengalami kehilangan kontak dan telah dinyatakan hilang. Pesawat ini mengangkut 162 penumpang dan awak kabin. Pesawat berangkat dari Surabaya menuju Singapura ini dinyatakan hilang pada Minggu 28 Desember 2014 pagi. Mayoritas penumpang pesawat ini adalah Warga Negara Indonesia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca SelengkapnyaKombes Ponadi menjelaskan, dalam rangka pengamanan event Internasional ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat TNI maupun Basarnas
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya