Basarnas akan bangun Pos Siaga di Merapi dan Gunungkidul
Merdeka.com - Basarnas berencana membangun pos siaga di Gunungkidul dan Gunung Merapi. Pembangunan pos siaga ini akan digunakan untuk menunjang kinerja Basarnas DIY.
Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi mengatakan saat ini di wilayah DIY selain memiliki Kantor Basarnas DIY, hanya memiliki satu pos siaga yang berada di Pantai Congot, Kulonprogo. Kondisinya, kata Syaugi, belum bisa menjangkau semua wilayah.
"Ternyata menurut laporan dan kejadian-kejadian yang ada, kita masih memerlukan lagi tempat di daerah Gunungkidul. Kemudian di arah utara yang dekat dengan Merapi," ujar Syaugi saat berkunjung ke Kantor Basarnas DIY, Jumat (2/3).
-
Kenapa Gunungkidul siaga darurat? “Untuk antisipasi dampak dari kekeringan yang semakin meluas, BPBD telah menetapkan status siaga darurat kekeringan.
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Bencana apa yang diantisipasi oleh BPBD Banyumas? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan langkah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir karena BMKG memprakirakan wilayah itu memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan Oktober.
-
Kenapa Gunung Marapi dinyatakan berstatus Siaga? Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga) dengan rekomendasi, pertama masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan tidak boleh memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
-
Siapa yang terlibat dalam mitigasi bencana gunung meletus? Dalam penyuluhan ini, masyarakat diajarkan mengenai tanda-tanda awal erupsi gunung berapi, cara evakuasi, dan tindakan darurat yang harus dilakukan.
-
Kenapa Sarisa Merapi dibentuk? 'Sarisa Merapi ini dibentuk karena keresahan petani salak. Saat itu harga salak turun drastis di tahun 2016 sebesar Rp800 per kilogram di tingkat petani dan sangat berbeda dengan harga pasar,' kata dia beberapa waktu lalu, kepada Merdeka.com.
Untuk merealisasikan rencana penambahan pos siaga tersebut, kata Syaugi, Basarnas saat ini tengah menjajaki kerjasama dengan Pemda DIY. Penjajakan kerjasama ini agar Pemda DIY mau untuk menghibahkan tanahnya untuk pembangunan Pos Siaga Basarnas di Gunungkidul dan Gunung Merapi.
"Kalau harus beli tanah ya anggarannya besar sekali. Lagipula ini kan tujuannya untuk menolong banyak orang," terang Syaugi.
Syaugi menjabarkan untuk kebutuhan pendirian pos siaga Basarnas di Gunungkidul dan Gunung Merapi, pihaknya akan melakukan analisa. Analisa ini akan dilakukan setelah kerjasama dengan Pemda DIY berkaitan dengan penyediaan lahan terlaksana.
"Makanya kita lihat. Yang penting kita punya tempat dulu. Kalau tempat di sana ada, baru kita analisa kita butuh apa di situ itu. Ini kan sekarang kita perlu penjajakan-penjajakan dengan pemerintah daerah, ini untuk kepentingan bangsa dan negara," urai Syaugi.
Syaugi menilai seandainya pos siaga di Gunungkidul dan Gunung Merapi bisa terealisasi maka kerja Basarnas akan lebih mudah. Selain itu, sambung Syaugi, pertolongan yang diberikan kepada masyarakat akan bisa lebih cepat lagi dibandingkan sebelumnya.
"Adanya pos siaga di Gunungkidul dan Gunung Merapi akan membuat Basarnas DIY dalam menolong warga yang membutuhkan bantuan akan lebih cepat. Meskipun demikian kinerja Basarnas di Kantor Basarnas DIY dan Pos Siaga Congot sudah cukup bagus," tutup Syaugi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI juga telah membentuk dapur umum terkait erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaPemkab setempat berupaya membuat penahan hulu sungai dari puncak gunung Marapi dan normalisasi aliran air ke pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaOperasi Modifikasi Cuaca dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan awan hujan pada periode transisi sebelum memasuki puncak musim kemarau
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaSarasehan digelar untuk mengukur kesiapan masing-masing kabupaten/kota di Jatim
Baca SelengkapnyaBasarnas menggelar latihan gabungan situasi darurat medan laut, Karuna Nisevanam Top Drill Exercise.
Baca SelengkapnyaTeguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca SelengkapnyaPuncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSemua pengeras suara masjid di sepanjang pesisir setempat akan difungsikan sebagai pengganti sirine tsunami.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, isu megathrust kembali mencuat. Salah satu daerah yang berpotensi terdampak megathrust adalah Bantul.
Baca Selengkapnya