Basarnas akan hentikan pencarian korban AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) sedang mempertimbangkan untuk menghentikan operasi pencarian korban AirAsia di perairan Selat Karimata yang hari ini sudah memasuki hari ke-17. Ada dua opsi yang akan ditawarkan pihak Basarnas kepada keluarga korban.
Kepala Basarnas, Marsdya Bambang Soelistyo mengatakan, hari ini pihaknya akan bertemu keluarga untuk menyampaikan perkembangan terakhir dari penanganan AirAsia. Sampai saat ini baru 48 jenazah ditemukan dan beberapa bagian dari pesawat termasuk ekor pesawat.
"Hari ke 16 (kemarin) kita temukan flight data recorder bagian dari blackbox sudah ditemukan. FDR bisa kita baca serial dan flight numbernya dan bisa diklarifikasi ke pihak yang memproduksinya," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/1).
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa yang menyampaikan belasungkawa? Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa terhadap semua korban serangan teroris di gedung teater Crocus City Hall.
-
Siapa yang menyelamatkan pilot? Pramugari Nigel Ogden segera merespons dengan melompat ke kokpit dan mengamankan Lancaster dengan memegang pinggangnya agar tidak terlepas sepenuhnya dari pesawat.
"Dalam 3-4 hari ini akan kita sampaikan keputusan kita atas pencarian AirAsia. Kita usulkan dua opsi, pertama operasi harian dibantu oleh kekuatan asing dan kedua dibantu TNI atau TNI yang melanjutkan. Saya akan lihat perkembangan. Yang penting bagi kami Basarnas bisa membantu keluarga menemukan korban," jelas dia.
Soelistyo mengakui, tidak mudah mencari korban yang sudah di dalam air ketimbang daratan. Bahkan, dirinya pesimis 162 korban AirAsia akan ditemukan semua.
"Dalam UU ditetapkan 7 hari kemudian diperpanjang 7 hari dan terus kami perpanjang hingga ke 17 dan saya sampaikan pencarian ini bukan tidak ada akhirnya, karena saya hari ini bertemu keluarga untuk menyampaikan ini," ungkapnya.
"Untuk mendapatkan korban di bawah air lebih sulit dibandingkan dengan di darat. Kemungkinan masih bisa ditemukan korban lainnya sebagai petugas saya masih berharap. Apakah masih bisa temukan badan pesawat dan korban lainnya sulit dikatakan karena korban yang ditemukan itupun lokasinya sporadis. Praduga kita apakah masih ada badan pesawat atau tidak saya perkirakan posisinya 20:80 persen," tutup dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaSatu orang jemaah haji Indonesia atas nama Idun Rohim Zen belum ditemukan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan dokter kepada kepolisian, korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tak bernyawa.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca Selengkapnya