Basarnas Banten Kehabisan Kantung Jenazah
Merdeka.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) Banten hingga kini kekurangan kantung jenazah untuk mengangkut korban meninggal dunia akibat bencana tsunami di Perairan Selat Sunda.
"Kami sudah habis persediaan kantung jenazah sebanyak 100 kantung," kata Kepala Basarnas Provinsi Banten Zenal seperti dilansir dari Antara, Senin (24/12).
Kehabisan kantung mayat itu tentu menjadikan hambatan jika menemukan jenazah di lokasi bencana, kata Zenal.
-
Apa penyebab kematian korban tsunami? Golitko dan timnya pergi ke tempat tengkorak ditemukan, di dekat lokasi yang dikenal sebagai Paniri Creek oleh Hossfeld, untuk menganalisis tanah di sana. Tujuannya untuk menemukan informasi penyebab tewasnya orang tersebut dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah geologi wilayah itu.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan alat peringatan tsunami? Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,' kata Agus.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Siapa yang menemukan tengkorak korban tsunami? Ahli geologi Australia, Paul Hossfeld pertama kali menemukan potongan tengkorak ini di dekat kota Aitape, sekitar 12 kilometer ke arah pedalaman dari pantai utara Papua Nugini.
Saat ini, Basarnas terus melakukan evakuasi dan banyak menemukan korban tsunami yang sudah meninggal dunia. Akibat kekurangan kantung itu maka tentu petugas kesulitan untuk mengangkut jenazah.
"Kami minta kekurangan kantung jenazah dapat terpenuhi," jelasnya.
Menurut Zenal, saat ini jumlah korban meninggal dunia di Kabupaten Pandeglang mencapai 287 orang dan kemungkinan terus bertambah. Bahkan, korban gelombang tsunami masih banyak yang belum ditemukan.
Karena itu, Basarnas berharap kekurangan kantung jenazah bisa terpenuhi, sehingga mudah untuk diangkut ke kendaraan ambulans maupun Puskesmas.
"Kami minta kantung jenazah bisa terbantu karena saat ini sudah tidak memiliki kantung jenazah," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan 14 jenazah di Kota Padang keluar dari kubur karena terbawa oleh tanah longsor yang menerjang area pemakaman tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaKondisi para korban saat dievakuasi sangat mengenaskan. Mereka tinggal menyisakan kerangka saja.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaTanah perkuburan di Seberang Padang, Kota Padang, longsor pada Jumat (14/7) dini hari. Akibatnya,13 jenazah berserakan dan dimakamkan kembali secara massal.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaProses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca Selengkapnya