Basarnas Beli Kapal Canggih Buatan Anak Negeri
Merdeka.com - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) bakal menambah armada laut canggih untuk membantu setiap operasi. Kapal itu disebut-sebut paling canggih dibanding yang ada saat ini dan karya anak bangsa.
Hal itu diungkapkan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi dalam kunjungannya ke Palembang, Rabu (28/11).
Menurut dia, pengajuan pembelian sudah dilakukan tahun ini dan akan selesai produksi yang langsung didatangkan November 2019.
-
Mengapa kapal tersebut penting? Penelitian ini bagian dari misi untuk melestarikan dan melindungi dua bangka kapal ini yang dinilai sangat penting bagi arkeologi dunia, menurut pengumuman Badan Warisan Kebudayaan Nasional China.
-
Bagaimana kapal-kapal kerajaan Paser dimodernisasi? Ia membawa empat tenaga ahli serta 50 tukang dan pekerja biasa untuk memodernisasi kapal-kapal perang kerajaan.
-
Kapal apa yang dipakai untuk berlayar di laut Nusantara? Moda transportasi utama dalam mengarungi lautan Nusantaraadalah kapal. Jenis kapal paling terkenal adalah jung.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian kapal? Penelitian di lokasi tersebut dilakukan sejak tahun 2023 hingga 2024, merupakan kerjasama antara lembaga penelitian dan museum lokal di Pulau Hainan dan melibatkan pengiriman kapal selam berawak dan tak berawak untuk mengumpulkan peninggalan dan mendokumentasikan bangkai kapal.
-
Bagaimana para ahli memperbaiki sampan ini? Tim konservasi dengan inovatif menggunakan metode pemanasan fleksibel dan bekas aluminium yang dapat disesuaikan untuk memperbaiki perubahan distorsi ini, membentuk kembali perahu ke bentuk semula yang mendekati aslinya.
"Kita ada 170 kapal armada laut, tahun ini tambah kapal baru yang canggih. Hebatnya kapal itu buatan anak bangsa di Batam," ungkap Syaugi.
Dikatakannya, kapal itu disebut paling canggih karena mampu memuat bahan bakar hingga 450 ton. Artinya lebih besar dari kapal yang ada saat ini yang hanya memuat 40 sampai 50 ton bahan bakar.
"Kalau 50 ton hanya bertahan dua sampai tiga hari lalu kembali. Tetapi kapal yang baru nanti bisa mensuplai bahan bakar untuk sembilan kapal," ujarnya.
Selain itu, kapal dengan panjang 68 meter tersebut juga bisa mengangkut 900 ton air dan sejumlah helikopter. Dua unit helikopter juga akan dibeli dan didatangkan tahun depan.
"Belinya dari APBN dengan cara multiyears. Untuk harganya urusan pemerintah, kita hanya mengajukan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di hari kelahiran Pancasila, TNI AL meresmikan operasional KRI Bung Karno-369. Istimewanya, kapal perang ini merupakan buatan anak bangsa. Simak penampakannya!
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaKapal patroli lepas pantai (OPV) itu buatan galangan kapal Italia Fincantieri.
Baca SelengkapnyaDesain interior di dalamnya begitu apik. Tak ketinggalan, ada teknologi canggih yang digunakan.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertahanan (Kemhan) RI resmi mengumumkan pembelian dua unit kapal selam Scorpène® Evolved dari perusahaan Prancis Naval Group.
Baca SelengkapnyaKapal OceanXplorer milik organisasi nirlaba OceanX dari Amerika Serikat, dikenal sebagai kapal eksplorasi
Baca SelengkapnyaPotret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.
Baca SelengkapnyaPenambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.
Baca SelengkapnyaAli menyampaikan Prabowo berencana melakukan kerja sama pengadaan kapal selam dengan Perancis.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.
Baca SelengkapnyaPembangunan fregat Merah Putih dimulai sejak peletakan bagian bawah kapal atau lunas kapal (keel laying) pada 25 Agustus 2023 untuk satu unit.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca Selengkapnya