Basarnas deteksi lokasi badan pesawat AirAsia
Merdeka.com - Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi mengatakan, pihaknya telah menemukan titik di mana keberadaan badan pesawat AirAsia QZ8501. Lokasi persisnya berjarak 1,7 mil dari titik ditemukannya ekor pesawat.
Di badan pesawat, diperkirakan ada 50 persen jenazah yang terperangkap.
"Main body jaraknya sekitar 1,7 mil tempat ditemukannya ekor pesawat, arah timur laut," kata Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Selasa (13/1).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Dimana pesawat Air China itu terbang? Pesawat Air China CA2754 yang berangkat dari Quzhou seharusnya terbang menuju Chengdu pada 4 Juli.
Menurut Supriyadi, titik di mana ditemukannya badan pesawat tidak berdekatan jarak ditemukannya sayap pesawat. Di bagian sayap diperkirakan terdapat Cockpit Voice Recorder (CVR) yang terhimpit di bawahnya.
"Nggak dekat sayap, agak ke depan. Sekarang ada kapal Jadayat yang di lokasi main body. Pengangkatan nanti sama dengan ekor pakai lifting bag (balon apung) yang sudah ada di lapangan. Mungkin ada beberapa tambahan balon lain," tambahnya.
Selain itu, untuk antisipasi tambahan kekuatan, tim SAR gabungan telah menyiapkan kapal tongkang yang sudah siaga di Pelabuhan Kumai.
"Kapal tongkang sudah kita siapkan di Pelabuhan Kumai. Kalau diperlukan nanti kita rapatkan ke sana untuk membantu mengangkat (sayap dan badan pesawat)" tuturnya.
Sebelumnya, hari ini 81 penyelam sudah tersebar di 7 kapal, yaitu KRI Banda Aceh, Jadayat, GeoSurvey, Java Enterprise, Trisula, KRI Usman Harun, KRI Hasanuddin. Selain itu, nelayan pun diminta untuk melakukan pencarian.
"Nelayan juga kita titipin, mereka kan melaut cari ikan. Kalau ada melihat temuan, kita minta diinformasikan. Mereka kan kecil-kecil kapalnya jadi mungkin tidak bisa mengevakuasi, kalau dapat informasi kita langsung datangi," tutup Supriyadi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaPara ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaUpaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaSebuah jet pribadi jatuh dan menabrak sepeda motor hingga mobil di sebuah jalan raya dekat bandara di pinggiran Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca Selengkapnya