Basarnas duga black box AirAsia terendam lumpur di dasar laut
Merdeka.com - Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi mengatakan, proses pencarian Black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 yang dilakukan hari ini berlangsung nihil. Sebab, diperkirakan black box sudah jatuh ke dasar laut dan terendam lumpur.
"Indikasi black box terlempar karena tim penyelam mendeteksi ping yang lemah dengan jarak 1 Km dari ekor (pesawat). Karena radius 500 Meter saja sudah bisa tidak terdeteksi, kemungkinan black box jatuh ke dasar laut dan terendam lumpur," kata Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Jumat (9/1).
Supriyadi menambahkan, selain tidak ditemukannya Black Box, hari ini tim SAR gabungan juga gagal mengangkat ekor pesawat karena faktor cuaca yang tidak mendukung.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
"Pengangkatan ekor pesawat menggunakan lifting bag belum berhasil karena faktor cuaca yang tidak mendukung dan faktor teknis lainnya," katanya.
Selain itu, Supriyadi memastikan dipencarian hari ke-13 ini tidak ditemukan puing-puing maupun jenazah baru di perairan Selat Karimata tempat ditemukannya puing dan jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501.
"Pantauan dari udara sudah dipastikan hari ini tidak ada puing maupun jenazah yang mengapung," pungkasnya.
Sekedar informasi, di pencarian hari ke-13 ini, total sudah ditemukan 48 jenazah. Tujuh jenazah yang terakhir ditemukan, baru saja diterbangkan malam ini ke Bandara Juanda, Jawa Timur menggunakan pesawat CN-259 milik TNI AU sekitar pukul 18:15 WIB.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Turis India yang sedang berlibur di Malaysia jatuh ke dalam lubang di tengah jalan di Kuala Lumpur pada 23 Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaKM Sanjaya 86 mengangkut 16 anak buah kapal. Petugas SAR masih melakukan pencarian.
Baca SelengkapnyaPara ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaUpaya tim gabungan menyusuri lokasi yang diperkirakan sebagai titik jatuh pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak belum membuahkan hasil.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui kondisi pilot dan jumlah penumpang pesawat tersebut.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaSebuah pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca Selengkapnya