Basarnas fokus cari korban, belum angkat ekor AirAsia
Merdeka.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo mengatakan tim Basarnas belum akan melakukan pengangkatan terhadap bagian ekor pesawat Air Asia QZ8501 yang telah ditemukan pagi tadi. Menurutnya, fokus tim adalah mencari jenazah di titik tempat ditemukannya ekor pesawat itu.
"Ekor mau diangkat atau tidak, itu tahapan berikutnya. Yang harus dilakukan adalah kita selam dan ada enggak korban di sana. Kemudian kita tandai sehingga kalaupun ekor bergerak masih kelihatan. Sehingga nanti ada pemberi signal ekor yang sudah kita tandai," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (7/1).
Selain itu, sambung Soelistyo, pengangkatan ekor pesawat tersebut dapat menghabiskan waktu karena membutuhkan tenaga ekstra. Sebab, fokus utama tim pencari gabungan mencari jenazah dan black box pesawat.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
"Nanti ada tahapan lain untuk itu. Kalau kita angkat itu buang waktu kita. Misalnya dengan floating balon, untuk bisa mengangkat itu bertahap terus sampai terlepas baru bisa terangkat naik. Ente (habis) waktu kita kalau itu," katanya.
Diketahui, Tim penyelam dari Kapal selam Geo Survei telah menemukan total 12 objek dan bagian ekor pesawat dengan tulisan 'Air' dan 'Ax' pada pukul 05.00 WIB pagi tadi. Selain, ditemukannya ekor pesawat, di pencarian kesebelas juga telah ditemukan satu jenazah lainnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca Selengkapnya