Basarnas: Fokus pencarian hari ini badan pesawat dan black box
Merdeka.com - Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) pada pencarian hari keenam, Jumat (2/1), akan fokus untuk mencari black box dan badan pesawat AirAsia QZ8501. Pencarian akan dilakukan di lokasi prioritas yang telah ditetapkan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, setelah melakukan evaluasi, ditentukan adanya lokasi prioritas pencarian. Di sana tim gabungan akan memfokuskan kepada pencarian black box dan badan pesawat.
"Di sektor prioritas ada dua tugas utama. Pertama mencari bagian badan pesawat dan kedua mencari lokasi atau posisi black box atau flight data recorder," tegasnya di Kantor Basarnas Pusat, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/1).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Dia menjelaskan, pencarian black box akan dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Mereka sudah mulai melakukan pencarian dengan Kapal Kala Daya milik Basarnas.
Sedangkan untuk mencari badan pesawat AirAsia QZ8501 Basarnas akan mencari bersama tim gabungan. Adapun search unit rescue yang diturunkan Kapal Baruna Jaya I, Kapal MV, Geo Survey dan KN Jadayat melaksanakan searching menggunakan Under Water Marine Detection (Side Scanner Sonar dan Pinger Locator) akan ditempatkan di Area kemungkinan terbesar terdapat Obyek Body Pesawat.
"Penyelam sudah berada di KRI Banda Aceh untuk melakukan penyelaman di daerah prioritas," tutup Soelistyo.
Sementara zona prioritas yang telah ditetapkan berada di dekat Teluk Kumai. Terdapat 10 kapal pencari di zona seluas 1.575 nautical mile persegi ini. Sebanyak 14 kapal lainnya tersebar di luar zona merah tersebut.
Berikut daftar kapal-kapal yang ada di zona prioritas: KN Sarotama, KN Arcturus, KS Geo Survey, USS Sampson, KN Jadayat, KN Purworejo, KRI Banda Aceh, KRI Bung Tomo, KN Purworejo, dan KN Andromeda.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaKombes Ponadi menjelaskan, dalam rangka pengamanan event Internasional ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat TNI maupun Basarnas
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca Selengkapnya