Basarnas Kerahkan Alat Pendeteksi Benda Bawah Laut Cari KRI Nanggala 402
Merdeka.com - Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) mendatangkan satu unit alat pendeteksi benda bawah laut yakni remote operation vehicle (ROV) dari Jakarta untuk membantu proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) pagi di perairan utara Laut Bali.
Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, mengatakan satu unit ROV yang diturunkan untuk operasi SAR Nanggala-402 diangkut menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menuju Bandara Internasional Banyuwangi.
"Informasi yang kami terima, pesawat yang mengangkut alat ROV saat ini sudah tiba di Bandara Banyuwangi," kata Wahyu, Jumat (23/4).
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402)? Tragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam, serta menyoroti tantangan yang dihadapi oleh angkatan laut dalam menjalankan operasi laut yang kompleks.
-
Kenapa KRI Nanggala (402) tenggelam? Investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut menjadi fokus utama, dengan mencakup aspek-aspek seperti kemungkinan kesalahan manusia, kegagalan teknis, dan kondisi struktural kapal yang dapat menjadi faktor pemicu.
-
Apa kegunaan KAL Sembulungan untuk Lanal Banyuwangi? 'KAL Sembulungan ini akan memperkuat Lanal Banyuwangi untuk melaksanakan operasi penegakan hukum dan keamanan di laut di Banyuwangi,' ujar Danlantamal V usai serah-terima KAL Sembulungan di dermaga Tanjung Wangi, Kecamatan Kalipuro, Selasa (2/4/2024).
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Siapa yang memimpin operasi penyelamatan Garuda Indonesia 206? Hanya orang seadanya, Letkol Sintong pun ditunjuk untuk memimpin tugas meski dalam kondisi menggunakan tongkat ketika berjalan.
Terkait operasi pencarian KRI Nanggala, TNI membentuk posko pusat krisis di Markas Komando Armada II di Surabaya dan di Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi, yang lokasinya berdekatan dengan titik yang diduga menjadi tempat terakhir KRI Nanggala hilang kontak.
Wahyu mengatakan, personel Pos SAR Banyuwangi sedang melakukan penjemputan robot bawah laut atau alat pendeteksi benda di bawah laut itu, di Bandara Banyuwangi, dan selanjutnya alat tersebut akan dibawa ke KN SAR Antasena milik Basarnas Surabaya, yang saat ini sudah bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi.
"Untuk alat ROV nantinya akan dibawa ke KN Antasena (Basarnas Surabaya) atau KN Arjuna milik Basarnas Denpasar," kata dia.
Dia menambahkan untuk efektivitas, penggunaan ROV ini bisa mendeteksi benda bawah laut dengan kedalaman 200 hingga 300 meter.
"Untuk pergerakan pencarian kami menunggu instruksi Lanal Banyuwangi," katanya.
Kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak sejak Rabu (21/4) pagi. TNI telah mengerahkan lima KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan yang lebih dari 400 orang dalam proses pencarian kapal selam buatan Jerman itu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basarnas menggelar latihan gabungan situasi darurat medan laut, Karuna Nisevanam Top Drill Exercise.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaPotret kapal perang pemburu ranjau di dasar laut milik TNI AL.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaPenyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
Baca SelengkapnyaKombes Ponadi menjelaskan, dalam rangka pengamanan event Internasional ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparat TNI maupun Basarnas
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca Selengkapnya