Basarnas serahkan puing pesawat Lion Air PK-LQP ke KNKT, investigasi dimulai
Merdeka.com - Basarnas mulai menyerahkan puing-puing pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dengan begitu, penyelidikan penyebab jatuhnya burung besi itu di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat akan dimulai.
Penyerahan dibarengi dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Basarnas, TNI, Polri serta stakeholder terkait dan diserahkan kepada perwakilan KNKT.
Pantauan di Jakarta International Container Terminal (JICT), rongsokan pesawat mulai dimasukkan ke dalam truk untuk dibawa ke kantor KNKT. Tim SAR gabungan bergotong royong membantu mengangkat rongsokan pesawat tersebut ke dalam truk.
-
Dimana serah terima pesawat? Acara serah terima pesawat C-130J-30 Super Hercules untuk TNI Angkatan Udara (AU).
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Siapa yang menandatangani kerja sama ini? Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Direktur Jenderal Pembinanan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Fahrurozi dan President of KOSHA, Ahn Jongjoo di Jakarta, Selasa (25/6).
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
-
Siapa yang menandatangani nota kesepahaman? Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Alsintan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Muhammad Hatta dan Dekan Fakultas Teknik Pertanian UGM Eni Harmayani.
Seluruh puing bangkai pesawat akan diinvestigasi oleh KNKT guna membantu menyelidiki kecelakaan pesawat. Barang-barang pesawat itu seperti serpihan bodi, kursi pesawat, karpet dan sebagainya.
"Kita akan serah terima, kita akan serahkan dari tim SAR gabungan ke KNKT seluruh barang temuan," kata Sekretaris Utama Basarnas, Dianta Bangun di JICT, Jumat (2/11).
Dianta menambahkan, setelah seluruh barang-barang pesawat diserahkan sepenuhnya, akan jadi kewenangan KNKT untuk di investigasi.
"Perwakilan tim SAR (Search And Rescue) gabungan jadi saksi," ucapnya.
Terpisah, Direktur Kesiap Siagaan Basarnas Didi Hamzar menyebut, penyerahan itu sudah masuk yuridiksi KNKT. Sementara, Basarnas kegiatannya simultan dengan proses pencarian korban dan puing lainnya yang tetap berlanjut.
"Dan hasil temuan ini kita kasih ke KNKT, langsung ke gudang KNKT. Ini supaya proses berjalan cepat. Ini supaya proses investigasi semakin maksimal," tegasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang akan dibahas nanti soal harapan agar kasus Kepala Basarnas ini dilanjutkan hingga penuntutan oleh Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaKPK menjelaskan, proses aduan laporan dugaan gratifikasi Kaesang ditangani Direktorat PLPM tidak jauh berbeda dengan diusut Direktorat Gratifikasi.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan penyitaan, KPK akan berkoordinasi dengan KPK dan PPATK.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaKPK Temui Panglima TNI terkait kasus suap Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaKetua KPK Firli Bahuri Temui Panglima TNI, Jelaskan Kronologi Kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaPenyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu berlangsung pada pukul 10.00 WIB.
Baca Selengkapnya