Basarnas terus cari WN Belgia dan Jerman hilang di Aceh
Merdeka.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kantor SAR Banda Aceh, Provinsi Aceh menegaskan pencarian dua wisatawan warga negara asing yang dilaporkan hilang akan terus dilakukan sesuai standar operasional prosedur.
Kepala Kantor SAR Banda Aceh Suyatno mengatakan, berdasarkan penelusuran pihaknya mendapatkan tanda-tanda keberadaan lokasi terakhir dua WNA tersebut, yakni di wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
"Informasi awal hilangnya warga asing itu dari Kedutaan Besar Jerman awal 2017, kemudian dikirim ke kantor SAR, kemudian kami menggali informasi dari semua lini. Dalam laporan itu tidak disebutkan dimana, hanya di pulau terpencil di Sumatera," katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (16/1).
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana Samosir dan ibunya menghilang? Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Bagaimana korban ditemukan? Jasad itu akhirnya dievakuasi polisi dan petugas gabungan pukul 11.00 Witaa. Saat ditemukan, kondisi jenazah mengalami patah lutut kaki kiri. Adapun ciri-ciri korban, tidak menggunakan baju hanya memakai celana hitam, memiliki tato di bagian belakang punggung, di depan korban terdapat kain berwarna biru, pergelangan kaki kiri patah, pinggang bagian kiri robek, pergelangan kaki kanan patah.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Suyatno menyebutkan, kedua WNA tersebut yakni Yvan Ghislain Nico Meers (36) warga negara Belgia, jenis kelamin laki-laki, dan Lina Keil (31) warga negara Jerman, perempuan. Pencarian keduanya telah mulai dilakukan sejak Jumat (6/1) siang.
Pencarian dilakukan pihaknya dengan kekuatan Satgas SAR Pulau Banyak, TNI AL, polisi perairan serta unsur terkait lainnya. Upaya pencarian dilakukan menyisir pulau-pulau terluar, mencari informasi dari saksi mata dan tanda-tanda keberadaan kedua WNA itu.
Menurutnya, operasi tersebut dimulai dengan mengumpulkan saksi-saksi yang melihat dan menemukan tanda-tanda keberadaan kedua WNA itu, namun Kantor SAR Banda Aceh belum berani menyatakan jadwal pasti kedatangan mereka ke daerah tersebut.
Koordinator Pos SAR Simeulue yang membawahi Satgas SAR Pulau Banyak, Rahmad Kenedy menambahkan, Satgas SAR telah mendarat di tujuh pulau terluar kawasan yang dicurigai keberadaan WNA itu berdasarkan keterangan dari saksi.
"Tim masih akan melakukan validasi informasi yang diberikan saksi-saksi, mengingat hingga hari ketiga hasil pencarian masih nihil. Sepenuhnya operasi ini dikendalikan oleh Kantor SAR Banda Aceh sampai batas waktu yang ditentukan," katanya lagi.
Kenedy menjelaskan, dasar pencarian itu adalah surat perintah Basarnas kepada Kantor SAR Banda Aceh terkait adanya dua WNA yang dilaporkan kedutaan mereka. Sampai saat ini belum ada kontak dengan keluarganya setelah mengirimkan pesan singkat terakhir 'ucapan ulang tahun', dan tidak ada penyampaian dalam emergensi.
Laporan diterima dalam faksimil kepada Kantor SAR Banda Aceh, menurut Kedubes Belgia dan Kedubes Jerman, kedua WNA tersebut berencana ke Sumatera melalui Malaysia menggunakan perahu tanggal 21-22 November 2016.
Keduanya masuk Indonesia pada 24 Desember 2016, dan belum ada catatan telah keluar dari Indonesia. Mereka seharusnya kembali ke Frankfurt tanggal 1 Januari 2017, namun hingga kini keluarga belum mendapat kabar tentang keduanya.
"Laporan dari tim, sudah bertemu dengan warga penjaga Cottage De Point, dan menurut pengakuan penjaga selama bulan Desember 2016 tidak pernah melihat ada turis yang bermain kayak atau pun singgah ke tempat mereka," katanya pula. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaSatu orang jemaah haji Indonesia atas nama Idun Rohim Zen belum ditemukan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaSesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca Selengkapnya