Basarnas: Turunkan ROV, kami lihat korban dan roda pesawat Lion Air di dasar laut
Merdeka.com - Kepala Badan Search And Rescue (SAR) Nasional Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan pihaknya menemukan roda pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Hasil itu dari strategi yang digunakannya dengan memasang empat mooring anchor sehingga kapal tersebut berhenti di atas air tanpa bergerak.
"Setelah berhenti kita turunkan ROV untuk ke dasar laut untuk bisa melihat ternyata memang di situ cukup banyak serpihan-serpihan dan ada beberapa korban kita liat, sebarannya cukup luas, kita melihat hal yang paling besar itu ada roda pesawat landing geer dengan dua ban begitu," kata Syaugi saat jumpa pers di Jakarta International Container Terminal II, Jakarta Utara, Kamis (1/11).
Kemudian, lanjut Syaugi, tim juga menemukan pinggiran bodi pesawat yang cukup besar. Sore tadi pun pihaknya menurunkan Remoted Operated Underwater Vehicle (ROV) sampai pukul 16.30 WIB karena melihat puing puing pesawat yang signifikan. Tim penyelam juga diterjunkan di empat sektor.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana benda luar angkasa itu jatuh? Mengutip dari IFLScience dan BBC, Selasa (23/4), NASA mengatakan bahwa benda yang jatuh di rumah Otero merupakan bagian dari penyangga yang berasal dari peralatan pendukung penerbangan NASA.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana Lion Air melakukan perawatan pesawat? Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional.
"Tadi cukup banyak penyelam dari Basarnas, TNI, Polri ada peselam dari masyarakat kemudian dari Bakamla, jadi kita bersatu adu dengan membagi empat sektor," ucap Syaugi.
Dia menuturkan, ROV dan penyelam diterjunkan di titik dimana Fligt Data Recorder (FDR) black box ditemukan. Di koordinat itu banyak serpihan pesawat. Penyelam diterjunkan pada empat sektor berbeda dari masing-masing sisi kapal. Jarak menyelamnya tidak jauh. Hanya sekitar 40 sampai 50 meter. ROV, kata dia, akan bekerja 24 jam.
"Kita pinggirkan semua daerah itu kita clear kan, ROV diturunkan lagi sekarang ini diturunkan. Dia akan mencari ke area yang lebih luas. Diluas jangakauannya tadi," kata Syaugi.
Dia berharap, tim SAR bisa menemukan puing-puing pesawat yang lebih besar. Hasil puing yang ditemukan tadi juga belum sempat dibawa karena waktu sudah senja dan perlu alat crane yang mumpuni untuk mengangkut.
"Karena mengangkat tidak cukup dengan penyelam saja, harus perlukan alat seperti crane begitu yang bisa mengangkat peralatan atau barang tersebut," paparnya.
Sementara, tim SAR sampai malam ini terus bekerja mencari korban. "Kita lihat sudah 65 kantong jenazah yang kita serahkan kepada tim DVI RS Polri kramat jati. Kita tetap sinergi dan tetap semangat," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaBanyak hal yang mereka temui di kedalaman lubang itu.
Baca Selengkapnya