Batal Hadiri Pernikahan Kerabat, Yosep Ditemukan Meninggal di Atas Kapal Feri
Merdeka.com - Yosep Leon Min (49), penumpang kapal rute Larantuka, Flores Timur-Kupang, Nusa Tenggara Timur, ditemukan meninggal di atas kapal Feri Cakalang 2, Sabtu (16/10) dini hari. Korban merupakan warga Desa Fatutasu, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Informasi yang dihimpun, korban berangkat ke Lewoleba, Kabupaten Lembata pada Kamis (7/10) lalu, dengan kapal feri bersama empat orang kerabatnya. Korban hendak mengikuti acara pernikahan keluarganya di Kabupaten Lembata.
Namun Yosep yang merupakan pengurus atau perangkat desa di kampung halamannya di Desa Fatutasu, Kabupaten TTU kembali pulang karena ada pemeriksaan terkait dana desa. Sehingga belum sempat mengikuti acara pesta pernikahan di Kabupaten Lembata, korban harus pulang lebih awal.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Siapa yang dikubur di kuburan perahu? Kepala Rumah Tangga Wanita lainnya berpangkat lebih tinggi. Makamnya berisi batu-batu yang disusun berbentuk perahu. Di dalam batu itu ada paku keling perahu. Sebuah perahu sepanjang empat meter menemani wanita ini menuju akhirat.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
Ia pulang kembali ke Kupang menggunakan kapal Feri pada Jumat (15/10) dari Kabupaten Lembata tujuan Kupang.
Setelah tiba di pelabuhan Bolok Kupang dan kapal hendak sandar, penumpang lain membangunkan korban yang pada saat itu dalam keadaan tidur tengkurap di bawah mobil truk bak kayu nomor, serta tidak menggunakan baju.
Namun saat dibangunkan, korban tidak bergerak sehingga penumpang lain langsung memberitahukan kepada salah satu anak buah kapal (ABK), dan melanjutkan laporan ke kapten kapal bahwa ada penumpang yang meninggal di atas kapal.
Untuk memperjelas informasi tersebut, beberapa penumpang dan ABK langsung menuju ke tempat penemuan korban guna memastikan kebenarannya. Setelah membangunkan ulang, ternyata korban dinyatakan sudah tidak bernyawa dan meninggal dunia.
Mengetahui meninggalnya korban kemudian ABK langsung menghubungi salah satu anggota KP3 Laut Bolok, Brigpol Andriansa Gasim Soka.
Laporan diteruskan ke Kapolsek Kupang Barat, Ipda Hendra Karel Wadu. Kapolsek bersama Kanit Reskrim dan Kanit Intel, serta anggota ke lokasi kejadian dan melakukan identifikasi.
Jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Johanes Kupang guna mengecek kondisi jenazah korban.
Polisi mengamankan barang-barang milik korban yakni tas ransel berisi pakaian dan satu botol air mineral besar ukuran 1,5 liter, yang berisi miras jenis moke.
Diamankan pula satu buah handphone merk nokia, KTP dan surat hasil swab antigen milik korban. "Korban berangkat dari Kupang menuju Kabupaten Lembata pada Kamis 7 Oktober 2021 lalu menggunakan kapal feri untuk mengikuti acara pernikahan di kabupaten Lembata. Namun karena ada urusan mendadak dan butuh kehadiran korban di kampungnya yaitu di Desa Fatutasu Kabupaten TTU sehingga korban pulang menggunakan kapal feri Cakalang 2 dari kabupaten Lembata menuju Kupang," urai Hendra Karel Wadu.
Dari hasil visum dokter, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban dan korban dipastikan meninggal secara wajar. Keluarga korban pun menolak dilakukan autopsi dan ikhlas menerima kematian korban.
Salah satu kerabat korban membuatkan surat pernyataan penolakan autopsi, sehingga polisi menyerahkan jenazah korban ke pihak keluarga untuk dibawa pulang ke kampung halamannya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaKorban diketahui adalah penumpang kapal saat dilakukan pengecekan dan ciri-cirinya identitas dengan penumpang yang menceburkan diri di Selat Bali.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSpeedboat Bella 72 berjumlah 33 orang. Di mana Benny Laos menjadi salah satu penumpangnya.
Baca Selengkapnyatubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca SelengkapnyaBenny Laos sudah dalam kondisi pingsan saat ditarik dari air.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca Selengkapnya