Batam Siap Kembangkan Homestay di Pulau-pulau Penyangga
Merdeka.com - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengembangkan pariwisata dengan rumah singgah atau homestay di pulau-pulau penyangga. Homestay ini dikelola sendiri oleh masyarakat setempat.
"Kami ingin mengembangkan 'homestay' di pulau-pulau untuk menarik kunjungan wisman," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata, Kamis (18/4).
Untuk melaksanakan rencananya, pemerintah akan menggunakan Dana Alokasi Khusus. Tahun juga dilakukan sosialisasi operasional 'homestay' atau rumah singgah kepada masyarakat di pulau-pulau penyangga.
-
Bagaimana Desa Mukapayung mengembangkan pariwisata? Mengutip laman jadesta.kemenparekraf.go.id, masyarakat di Desa Mukapayung banyak yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata. Mereka mengembangkan sejumlah destinasi alam, mulai dari trail running, lembah curugan Gunung Putri, camping, hiking sampai panjat tebing.
-
Apa yang menjadi tujuan pemerintah terhadap Kota Batam? Sejak menjadi sentra logistik minyak dan gas bumi oleh Pertamina, pemerintah ingin mewujudkan cita-cita agar Kota Batam menjadi 'Singapura'-nya Indonesia.
-
Siapa yang memiliki rumah di Kepulauan Mentawai? Salah satu aktor mendiang Paul Walker dikabarkan memiliki sebuah rumah yang berada di tengah hutan Mentawai.
-
Bagaimana Desa Wisata Batulayang dikelola? Lokasinya menjadi salah satu yang dibina oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat sejak 2014.
-
Siapa yang punya pulau pribadi di Lampung? Pemilik Artha Group itu memiliki pulau pribadi di Lampung bernama Pulau Bule.
-
Siapa yang membangun Batam sebagai kota? Agar cita-cita itu tercapai, pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 41 Tahun 1973, pembangunan Batam didukung dan dipercayakan kepada lembaga pemerintah yang bernama Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau dikenal dengan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).
Ardi mengatakan, tahun ini Disparbud Kota Batam mendapatkan anggaran DAK Rp 500 juta untuk non fisik di bidang pariwisata. Dana ini sebagian akan digunakan untuk mengajak masyarakat kembangkan homestay.
"Konsepnya memanfaatkan rumah-rumah penduduk yang sudah ada sekarang, atau pun hanya kamar-kamar mereka untuk penginapan," kata Ardi.
Karenanya, rumah-rumah warga perlu dipoles. Terutama terkait sanitasi, agar nyaman dan sesuai dengan standar penginapan yang baik.
Lalu, pelancong yang menginap diajak untuk ikut beraktivitas dalam kegiatan sehari-hari di masyarakat. Seperti pergi ke pantai dan laut untuk mencari ikan, menenun, membuat bubu dan lainnya.
Menurut Ardi, berwisata kembali ke alam dengan suasana kampung, kini sedang menjadi tren yang sangat disukai pelancong.
"Kita mengangkat kearifan lokal untuk menarik wisman. Jadi wisman menenun, atau kalau di Belakangpadang, ikut mencari kerang dan lainnya," kata Ardi.
Bila sudah jadi, lanjut Ardi, pemerintah akan membantu pemasarannya dengan menggandeng agen dan tur perjalanan, juga platform pariwisata seperti pegipegi.com, booking.com dan lainnya.
"Dan untuk modal menyiapkan fasilitas penginapan di rumah, warga juga bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat bidang pariwisata," pungkas Ardi.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan kenapa Kota Batam menjadi magnet para wisatawan untuk datang.
Penyebabnya, kata Menpar, karena kota tersebut selalu menawarkan event-event yang kreatif. Berbagai jenis kegiatan dimunculkan sehingga wisatawan berdatangan sesuai dengan passion-nya.
Mulai dari sport, kuliner, budaya, hingga seni fotografi. Namun demikian, atraksi, akses, dan amenitas (3A) tetap menjadi tolak ukur seberapa jauh kesiapan sebuah destinasi untuk dipromosikan.
"Khusus amenitas, Batam sudah oke. Hotel-hotel sudah banyak yang berkelas. Namun untuk pulau-pulau penyangga, homestay memang solusi yang tepat," ujar Menpar Arief Yahya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil ingin membangun penginapan (homestay) Kampung Wisata Betawi di Setu Babakan.
Baca SelengkapnyaJika hunian baru tersebut belum selesai, maka masyarakat Rempang Galang akan mendapatkan hunian sementara.
Baca SelengkapnyaPembiayaan homestay SMF di Desa Nglanggerang berkontribusi dalam mendukung peningkatan taraf hidup dan perekonomian warga.
Baca SelengkapnyaMuhammad Rudi terus mendorong percepatan realisasi pengembangan kawasan dan investasi di Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaPemkab Kutai Timur menjaga lingkungan, ekologi, dan nilai-nilai budaya tanpa merusak alam.
Baca SelengkapnyaWarga yang terdampak pembanguann Rempang Eco-City dijanjikan mendapat hunian pengganti dan ditarget rampung tahun ini.
Baca SelengkapnyaMerealisasikan program tiga juta rumah menggunakan APBN akan sangat sulit terlaksana.
Baca SelengkapnyaBatam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.
Baca Selengkapnya"Hampir 400KK yang sudah mendaftar sukarela. 27 KK sudah berada di rumah transit sementara dan sisanya masih proses," kata Bahlil
Baca SelengkapnyaDijadikan wacana Eco City oleh pemerintah, ini fakta Pulau Rempang di Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mengimbau untuk mengawal permohonan dukungan maupun persetujuan dari masing-masing kementerian
Baca Selengkapnya200 Rumah nelayan yang tadinya kumuh ini kini diubah menjadi rumah apung modern.
Baca Selengkapnya