Batasi Ruang Gerak, Foto Anggota TNI Terduga Pembunuh Fera Disebar di 5 Provinsi
Merdeka.com - Kasus pembunuhan Fera Oktaria (20) dengan terduga pelakunya anggota TNI Prada DP (22), menjadi perhatian serius Kodam II Sriwijaya. Tak tanggung-tanggung, foto DP disebar di lima provinsi.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan mengungkapkan, kelima provinsi itu berada di jajarannya, mulai dari Sumsel, Bengkulu, Lampung, Jambi, dan Bangka Belitung. Hal itu bertujuan untuk membatasi ruang gerak terduga pelaku.
"Kita sebar foto terduga pembunuhnya di wilayah jajaran Kodam II Sriwijaya agar bisa segera ditangkap," kata Djohan dalam keterangan tertulisnya diterima merdeka.com, Senin (13/5).
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Mengapa Pemprov Kaltim menghimpun informasi untuk isu strategis? Kemudian Sekda menjelaskan bahwa Pemprov menghimpun informasi dari berbagai sumber untuk menentukan isu-isu strategis yang perlu diperhatikan salah satunya transformasi sosial, ekonomi dan tata kelola.
-
Kenapa Bawaslu Temanggung melakukan pemetaan kerawanan? Roni Nefriadi di Temanggung, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pemetaan potensi kerawanan Pilkada 2024 sebagai acuan untuk merumuskan strategi mitigasi secara maksimal.
-
Kenapa Kapolda Metro Jaya merombak jajaran? 'Benar, mutasi merupakan hal biasa dalam rangka penyegaran personel, tour of area,' kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (6/12).
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
Dia mengatakan, kasus tersebut dalam proses penyelidikan petugas polisi militer (Pomdam) II Sriwijaya bersama Polda Sumsel. Pomdam telah mengambil langkah-langkah menyelidiki kasus ini. Antara lain meminta keterangan keluarga korban, saksi-saksi lain, dan bukti-bukti yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
"Penyidik Pomdam sudah menyiapkan administrasi dan segala sesuatunya untuk melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan dalam melaksanakan proses penyelidikan," kata dia.
Dia menambahkan, pihaknya memastikan akan memberikan sanksi tegas kepada anggota yang terlibat kriminalitas. "Kodam II Sriwijaya tidak akan melindungi atau menolerir oknum yang seperti itu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga menemukan mayat wanita dengan kondisi tanpa busana, tangan terpotong dan disembunyikan dalam kasur di penginapan Sahabat Mulia di Simpang PT Hindoli Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumsel, Jumat (10/5). Korban menginap bersama seorang pria berinisial DN sejak Selasa (7/5).
Dari hasil tes DNA, korban diketahui bernama Fera Oktaria (20), warga Palembang. Sehari-hari korban bekerja sebagai kasir di pasar ritel di Jalan Sudirman Palembang.
Korban hilang bersamaan dengan waktu dirinya menginap di penginapan itu. Sebelumnya, dia bercerita kepada orangtuanya bahwa ia sering diancam oleh mantan pacarnya, bahkan kerap berakhir dengan tindakan fisik.
Pelaku pembunuhan diduga anggota TNI berinisial Prada DP (22). Polisi masih menyelidiki kasus ini dengan memeriksa beberapa saksi.
DP diketahui mantan pacar korban. Dia merupakan anggota TNI yang baru dilantik tahun lalu dan kini sedang mengenyam pendidikan di Sartaif Rindam II/Baturaja, Ogan Komering Ulu.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan mengatakan, nama yang disebut-sebut benar adanya anggota TNI. Namun laporan dari atasannya, yang bersangkutan tidak berada di tempat atau tidak hadir tanpa izin.
"Kami dapat informasi dari keluarga soal nama dan statusnya. Sekarang tidak ada di tempat (tugas)," ungkap Djohan, Minggu (12/5).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapendam mengatakan, saat ini Denpom XIV/4 Makassar telah dipanggil keempat anggota TNI itu untuk diperiksa
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah cepat TNI memproses anggotanya yang menganiaya relawan.
Baca SelengkapnyaPenyerahan barang bukti dan tersangka ini terkait kasus dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan di Basarnas.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaRespons Panglima TNI Jenderal Agus Soal Prajurit Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu DPD Gerindra Sulsel, Harmansyah sebelumnya mengaku diancam anggota TNI yang mendatangi rumahnya.
Baca Selengkapnya