Batik Majapahit, berinovasi biar bisa terus bersaing
Merdeka.com - Setiap daerah memiliki batik dengan ciri khas masing-masing, termasuk batik tulis hasil kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Mojokerto. Kain batik tulis dengan motif lambang Kerajaan Majapahit dan pernak perniknya ini, diandalkan bisa bersaing di pasar nasional hingga internasional. Untuk bisa bersaing di pasar, para perajin terus berinovasi baik dari sisi desain maupun kualitas batik manual ini.
Yuni Hernina, salah satu perajin batik tulis Majapahit asal Desa Dinoyo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, menuturkan, beberapa motif yang dipakai adalah lambang Surya Majapahit, uang China kuno serta pohon dan buah maja.
"Kalau dulu batik tulis Majapahit identik dengan warga dasar cokelat, sekarang disesuaikan dengan keinginan para konsumen, tapi tidak menghilangkan motif dasar Majapahit. Selain itu dalam perkembanganya sekarang, banyak yang meminta motif tanaman dan alam," terang Nina kepada merdeka.com, Rabu (26/4).
-
Apa tren motif batik saat ini? Salah satu motif yang sedang populer adalah motif abstrak yang menggabungkan berbagai elemen geometris dan bentuk non-tradisional. Motif ini memberikan kesan yang lebih kontemporer dan cocok untuk digunakan dalam gaya sehari-hari. Selain itu, motif floral dengan warna-warna cerah juga menjadi pilihan yang menarik untuk tampil lebih fresh dan bersemangat, seperti yang dimiliki oleh batik Damakara ini,' ungkap pria yang juga pendiri IKAT Indonesia.
-
Kenapa batik semakin populer? 'Mungkin seperti yang kita tahu kalau dulu batik itu cuma dipakai waktu untuk acara-acara formal. Nah, kenapa batik itu semakin populer di kalangan masyarakat saat ini? Ya karena dia terus berevolusi baik dari segi motif yang makin beragam, dan juga cara pemakaian atau stylingnya yang membuat batik semakin menarik,' tambahnya.
-
Kenapa batik tulis Kebon Indah makin berkembang? Sentra batik tulis Kebon Indah misalnya, yang mengalami peningkatan produksi terutama setelah dibantu oleh program permodala Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
-
Siapa pencipta motif batik kawung? Mengutip iwarebatik.org, motif kawung diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, Raja Mataram Islam (1593-1645).
-
Bagaimana cara para perajin batik tulis Bayat mendapatkan ide motif untuk batik mereka? Untuk motifnya kami membuat menurut kempuan dan kesukaannya, kadang kami dapat daun di kebun itu terus dipetik dan dibuat batik. Ada juga yang terjun ke sawah lalu lihat burung, kemudian dijadikan batik,' terangnya.
-
Motif apa yang mewakili pohon bambu di batik Sumatera? Selain itu, motif Batik Pucuk Rebung menjadi bagian dari perwakilan hati dan jiwa semangat persatuan yang terbuka bagi masyarakat Riau. Motif ini tergolong motif Melayu yang mewakili pohon bambu yang tidak mudah roboh bahkan saat angin kencang sekalipun.
Harga batik tulis Majapahit dipatok dari Rp 80 ribu hingga Rp 3,5 juta per potong kain. Sementara penjualanya paling banyak di Bali, Jakarta dan Sumatera.
Sementara untuk tenaga kerja, para perajin didampingi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Salah satunya dengan memberikan pelatihan bagi warga yang memiliki bakat mengerjakan batik tulis.
Kepala Dinas Koperasi Yoko Priyono mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah membantu dalam pemasaran. Sebab selama ini selain terkendala kualitas hasil kerajinan, pemasaran juga masih butuh pengembangan yang lebih luas.
"Terus kita dorong para perajin untuk selalu berinovasi supaya menghasilkan kerajinan batik tulis berkualitas tinggi. Pemasaran juga terus kita bantu melalui berbagai cara, baik formal maupun nonformal. Termasuk melalui pameran yang dilaksankan di berbagai daerah," terang Yoko.
Beberapa ibu ibu yang mengikuti pelatihan batik mengaku memilih belajar batik untuk menjaga dan mengenalkan sejarah kejayaan Majapahit.
"Saya tertarik belajar batik tulis Majapahit untuk menjaga dan melestarikan budaya dan sejarah Majapahit. Supaya anak cucu kita nanti tau kalau dulunya Kerajaan Majapahit pernah berjaya di Mojokerto," kata Susanti, warga Kecamatan Dawarblandong. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asal-usul batik jadi perbincangan usai live-streamer asal Amerika Serikat dapat hadiah batik dari penggemar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBatik kawung termasuk jenis batik populer yang unik dan menarik.
Baca SelengkapnyaBatik merupakan kesenian yang terkenal di Nusantara. Hingga saat ini batik masih dikenakan dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaBatik yang dibuat dengan cara tradisional ini masih eksis hingga sekarang
Baca SelengkapnyaMemperingati Hari Batik Nasional, ini empat motif batik yang populer di Pulau Sumatra.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sentra IKM Batik ini bisa jadi inspirasi bagi daerah lain
Baca SelengkapnyaBatik ini konon sudah ada sejak 1800-an menjadi kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSolikhin tetap bertahan dengan idealismenya di tengah gempuran batik industri berbahan sintetis
Baca SelengkapnyaBatik-batik ini sarat nilai sejarah dan budaya. Batik Madiun masih terus dilestarikan hingga kini.
Baca SelengkapnyaBatik-batik ini juga sudah tercatat dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kemenkumham RI.
Baca SelengkapnyaSiami membuat kain tenun secara turun temurun. Ia belajar dari ibunya yang juga seorang penenun tradisional
Baca SelengkapnyaBatik Bojonegoro terdiri dari beragam motif. Masing-masing motif punya filosofi mendalam yang bikin bangga pemakainya.
Baca Selengkapnya