Batu Meteor Jatuh di Lampung Tengah Timpa Rumah Warga
Merdeka.com - Sejumlah peneliti bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang turun ke Desa Astomulyo Dusun 5 Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah telah memastikan bahwa batu yang jatuh di desa itu adalah meteor.
"Kita telah melihat batu yang jatuh ke rumah warga dan benar adanya batu tersebut adalah batu meteor sebab ada unsur logam di sana," ujar Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Itera, Robiatul Muztaba, di Bandarlampung, Jumat (29/1).
Ia menjelaskan diketahuinya unsur logam dalam batu tersebut setelah dilakukan uji dengan menggunakan magnet.
-
Bagaimana meteorit itu ditemukan? Berbekal detektor logam, Hole menemukan sebuah batu yang sangat berat dan berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.
-
Di mana meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Dimana batu meteorit itu ditemukan? Seorang pria bernama David Hole melakukan pencarian emas di Maryborough Regional Park, Australia pada 2015. Berbekal detektor logam, Hole menemukan sebuah batu yang sangat berat dan berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.
-
Apa itu meteorit? Setiap hari, sekitar 44 ribu kilogram material meteor menghantam bumi. Kebanyakan dari batu luar angkasa ini terbakar di atmosfer tanpa menimbulkan bahaya, tetapi beberapa di antaranya berhasil mencapai permukaan bumi.
-
Bagaimana batu itu disebut meteorit? “Kehadiran fusion crust yang berkembang dengan baik sangat menunjukkan bahwa NWA 13188 (nama batu tersebut) memang sebuah meteorit.“
-
Dari mana asal meteorit yang jatuh ke Bumi? Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh French National Centre for Scientific Research (CNRS), European Southern Observatory (ESO), dan Charles University telah melakukan studi mendalam tentang kelas meteorit ini. Mereka menemukan bahwa 70 persen meteorit yang jatuh ke bumi berasal dari tiga kelompok asteroid, yaitu Karin, Koronis, dan Massalia.
"Kita tadi sudah uji menggunakan magnet dan benar meteor, untuk mengetahui unsur dan partikel lebih mendalam dari batu tersebut kita telah ambil sampel untuk dibawa ke laboratorium dengan memakan waktu sekitar seminggu pengujian," katanya.
Menurutnya, pengujian mendalam dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan radioaktif yang ada dalam batu.
"Kandungan radioaktif akan kita teliti jangan sampai ada penyalahgunaan salah satunya dikonsumsi oleh masyarakat, dan Desa Astomulyo ini sangat beruntung karena mengalami fenomena jatuhnya meteor," ujarnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang dosen teknik geologi yang tergabung dalam peneliti Itera Danni Gathot Harbowo.
"Menurut penuturan warga batu sempat dalam keadaan panas 15 menit usai ditemukan, jadi imbauan bagi masyarakat bila mengalami fenomena tersebut diharapkan jangan panik dan segera melaporkan ke peneliti terdekat," ujar Danni.
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya efek tertentu akibat radioaktif yang ada dalam batu meteor.
"Batu harus kita lihat ada radioaktif atau tidak agar nanti diberi penanganan khusus, untuk batu meteor tersebut terlihat ada sisi warna hitam akibat pembakaran dan ada kandungan hidrat yang teroksidasi," katanya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah fakta meteor terbesar yang jatuh sepanjang sejarah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaDensus 88 turun tangan mendalami insiden ledakan di Klapanunggal
Baca SelengkapnyaBenda langit yang mirip dengan meteor jatuh melintasi Pulau Jawa pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan meminta masyarakat untuk membantu mencari fragmen meteorit tersebut karena memiliki nilai ilmiah yang tinggi.
Baca SelengkapnyaVIDEO Cahaya Terang Meteor Hiasi Langit Malam Portugal, Warga Takjub dan Khawatir
Baca SelengkapnyaAkibat ledakan itu, satu orang mengalami luka cukup parah sehingga harus diamputasi.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka cukup parah sehingga tubuhnya harus diamputasi.
Baca SelengkapnyaBatu ini menurut para peneliti jauh lebih langka daripada emas.
Baca SelengkapnyaIlmuwan tak menyangka bahwa apa yang ditemukannya itu adalah mata panah berbahan meteorit.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kemungkinan meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi meledaknya benda berwarna putih di kawasan padat penduduk, Guntur Setiabudi
Baca Selengkapnya