Bawa Air Keras dan Atribut Kampus, 6 Pelajar Digelandang ke Polsek Pamulang
Merdeka.com - Petugas Polsek Pamulang mengamankan 6 pelajar SMA asal Depok dan Parung, Bogor, yang diduga akan ikut melakukan aksi demonstrasi ke Jakarta, Senin (11/4). Dari tangan para 6 pelajar ini disita air keras dan atribut almamater kampus swasta.
Kapolsek Pamulang Kompol Endy Mahandika menjelaskan enam pelajar SMA yang diamankan itu bukan satu kelompok pelajar. "Dua pelajar SMA di Depok, mengaku akan pulang ke Ciputat, dan empat lainnya menumpang truk terbuka dari SMA di Parung, mengakui memang akan ikut aksi demo ke Jakarta," ucapnya.
Dia menjelaskan, enam pelajar SMA itu diamankan berdasarkan hasil pengamatan petugas pos pantau di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Pamulang, yang berbatasan antara Kota Tangsel - Depok dan Kabupaten Bogor.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang membacok pelajar di Bogor? 'Tiba-tiba pelajar dari sekolah lain dari belakang menganiaya dengan membacok P di pinggang dan I di kepala. Setelah membacok pelajar tersebut langsung pergi,' ujarnya.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
Bawa Air Keras
Lebih detil, Endy menerangkan bahwa dua pelajar pertama diamankan saat berboncengan menggunakan sepeda motor melintasi pos pantau Jalan RE Martadinata. Petugas yang curiga menghentikan dan memeriksa mereka.
"Saat ditanya mengaku hendak akan pulang ke rumahnya di Ciputat, seusai sekolah di wilayah Depok. Kemudian saat diperiksa tas ada botol berisi air, ketika air tersebut dites, ternyata air keras," terang Endy.
Selanjutnya, karena membawa zat kimia berbahaya, kedua pelajar itu kemudian digelandang ke Mapolsek Pamulang, guna dimintai keterangan lebih lanjut. "Mengakunya ingin pulang ke Ciputat, bukan mau ikut demo," tegas Kapolsek.
Ingin Ikut Demo
Kemudian, petugas mengamankan empat pelajar SMA asal Parung, Bogor. Mereka menumpang truk terbuka dari wilayah Parung, Bogor melintasi pos pantau di Jalan RE Martadinata.
"Ketika petugas kami kejar, mereka lari dan akhirnya empat pelajar itu kami amankan. Di tasnya terdapat almamater kampus swasta dan bendera merah putih, dari pemeriksaan petugas mereka mendapat ajakan untuk aksi ke Jakarta, dan mereka mengakui hendak ke Jakarta," jelas Endy.
Keenam pelajar itu akan dibina dan akan diproses sesuai arahan Kapolres Tangsel. "Berdasarkan arahan pimpinan, mereka akan kami lakukan pembinaan. Nanti kita minta orang tua dan guru mereka yang menjemput. Saat ini keenam pelajar tersebut masih dimintai keterangan," jelasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaEnam pelakutawuran di Ciledug, Kota Tangerang ditangkap polisi. Mereka diduga membacok dan menyiram rivalnya dengan air keras.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPuluhan pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/1) dini hari digelandang ke Mapolres Garut.
Baca Selengkapnya"Yang terlibat penyiraman air keras ini untuk menyerahkan diri kepada kami," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan empat buah sajam jenis celurit dan satu benda tumpul berupa stick golf.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca Selengkapnya