Bawa badut, puluhan warga demo tolak calon boneka Pilkada Surabaya
Merdeka.com - Belum munculnya calon pesaing pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pilwali Surabaya, Jawa Timur, membuat masyarakat Surabaya geram. Alhasil, puluhan orang tergabung dalam kelompok Sekretariatan Bersama (Sekber) menggelar aksi di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya, Jalan Adityawarman, Jumat sore (31/7).
Mereka menuntut Partai Koalisi Majapahit segera merekomendasi calonnya, supaya Pilkada Surabaya bisa digelar pada 9 Desember mendatang. Namun, para pendemo meminta Koalisi Majapahit yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, dan Partai Demokrat itu, tidak memunculkan calon boneka atau badut.
Dalam aksinya, para pendemo juga membawa dua badut sambil membawa poster kecaman ditujukan buat Koalisi Majapahit. Kecaman itu bertuliskan "Badut-Badut Mojopahit Mana Jagomu? Rakyat Menunggu," dan "Koalisi Majapahit Merusak Citra Majapahit," serta poster-poster kecaman lain yang dibawa oleh para demonstran yang lain. Selain itu, para demonstran melakukan orasi secara bergantian.
-
Bagaimana cara Risma mundur? 'Sampai dengan saat ini, Ibu Risma belum menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Sosial,' ujar Ari.Sebelumnya, Bakal calon gubernur Jatim Tri Rismaharini atau Risma segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Sosial (Mensos), usai mendaftar Pilkada Jatim ke KPU.
-
Apa alasan Risma turun bagi bansos? 'Kalau saya turun biasanya kalau itu ada dispute (sengketa), misalkan perselisihan, itu baru saya turun. Itu pun saya mengajak dari perguruan tinggi,' kata Risma, dalam sidang sengketa pemilu di MK, Jakarta, Jumat, (5/4).
-
Kenapa Mensos Risma ke Sumbar? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3/2024). Salah satunya terjadi di Kabupaten Padang Pariaman.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa yang mengajukan sengketa Pileg? Diketahui, pada hari Senin pekan depan, MK sudah mengagendakan sidang sebanyak 79 perkara dan 53 perkara untuk hari Selasa.
-
Siapa saja yang diwakili oleh Risma dan Gus Han di Pilkada Jawa Timur? Di satu sisi, Risma mewakili kaum nasionalis, perempuan, dan abangan. Di sisi lain, Gus Han merepresentasikan anak muda, santri tulen, serta intelektual.
"Saudara-saudara, warga Surabaya, bagaimana kita tahu, uang rakyat habis untuk membiayai badut-badut Majapahit. Apakah Koalisi Majapahit sengaja menyandera Pemilu? Koalisi Majapahit bisa dikategorikan Parpol tak bertanggung jawab dan hanya menjadi badut-badut politik, dagelan-dagelan politik. Ayo rakyat bersatu, Koalisi Majapahit kumpulan badut yang bersekretariatan di warung kopi dan menghabiskan uang rakyat," teriak salah satu orator.
Salah satu orator, Pokemon, yang juga aktivis Gang Dolly melawan, tak mau ketinggalan. Koordinator buruh ini berteriak memberi semangat perlawanan terhadap stagnasi politik dari Koalisi Majapahit. "Munculkan calon independen untuk rakyat. Ayo ketika saya teriak Surabaya bersatu, jawab independen untuk rakyat. Ketika saya teriak Surabaya berontak, jawab lawan calon tunggal," teriak Pokemon memberi semangat.
Komisi Pemilihan Umum Daerah Surabaya telah menutup pendaftaran bagi calon independen. Tapi, ketika hanya ada calon tunggal, KPU harus membuka kembali pendaftaran calon independen supaya Pilkada serentak bisa dilaksanakan di Surabaya tepat waktu, tidak molor hingga 2017.
"Kenapa kita sebut calon independen? Karena kita tidak percaya lagi perilaku-perilaku elit politik, khususnya yang ada di Koalisi Majapahit, yang minim kader dan tak mampu mencari calon alternatif dan hanya bisa memunculkan calon boneka," tambah Pokemon.
Tak ketinggalan, mantan aktivis 98, Wawan 'Kemplo', juga ikut bersuara di atas truk komando. "Dolor-dolor, kita di sini untuk memberi penyadaran politik kepada masyarakat, bahwa proses politik, pengkaderan politik dari partai tidak ada. Kenyataannya, Surabaya minim tokoh. Tak ada satu calon-pun yang muncul untuk melawan calon independen. Padahal, Surabaya ini barometernya politik," teriak mantan aktivis Arek Pro Reformasi (APR) ini.
Wawan juga menyebut, sejumlah tokoh nasional ada di Jakarta saat ini, banyak yang lahir dari Jawa Timur, khususnya Kota Pahlawan. "Seluruh kader-kader politik, Polri, TNI, banyak yang lahir dari Surabaya. Bagaimana mungkin, di Pilwali 2015 ini, Surabaya yang katanya Kota Pahlawan minim tokoh? Kader-kader dari Surabaya banyak yang menduduki posisi strategis secara nasional," teriaknya heran dengan situasi politik di Surabaya saat ini.
Wawan menolak munculnya calon boneka. Kalau sampai Koalisi Majapahit mendaftarkan calon boneka, dia merasa esensi Pilkada Surabaya hanya kamuflase. "Kita menolak apapun bentuk sandiwara politik," ucap Wawan.
Sementara itu, beberapa perwakilan pengunjuk rasa sempat mendatangi Sekretariat Koalisi Majapahit di Kantor DPC Golkar Surabaya, berada tepat di sebelah Kantor KPUD Surabaya. Saat dialog digelar, Ketua Pokja Koalisi Majapahit, AH Thony mewakili partai koalisi sempat menemui perwakilan demonstran.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini ditulis, hanya pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang telah mendaftarkan diri ke KPU Kota Surabaya
Baca SelengkapnyaSalah satu warga inisial H mengaku keputusannya mendukung kotak kosong di Pilkada Maros karena kecewa hanya ada satu pasangan calon (paslon).
Baca SelengkapnyaBeragam cara dilakukan warga Jateng untuk mendukung capres pilihan untuk Pemilu 2024 besok
Baca SelengkapnyaDeretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca SelengkapnyaMassa dari Koalisi Pilih Pulih mengarak sejumlah instalasi boneka berwajah ketiga capres serta boneka gurita dan pinokio raksasa berkeliling Jakarta,.
Baca SelengkapnyaPDIP mengusung pasangan bakal calon Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin di Pilkada Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaDidampingi Kantor DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, Ketiganya Mengenakan kostum baju lurik dan caping.
Baca SelengkapnyaPoses kandidasi yang telah terjadi dalam Pilkada 2024 dinilai sangat jauh dari prinsip-prinsip demokrasi.
Baca SelengkapnyaPengundian dan penetapan yang berlangsung kemarin, diwarnai dengan perang yel-yel para pendukung.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaBahkan kata Deddy, sampai presiden dan mantan presiden 'turun gunung' untuk mendukung salah satu paslon
Baca SelengkapnyaSaid menegaskan, masyarakat harus bergerak turun ke jalan dan jangan kembali sebelum kedaulatan rakyat berhasil diambil kembali.
Baca Selengkapnya