Bawa Celurit Mau Tawuran, 7 Anak di Bawah Umur Memalak dan Lukai Warga
Merdeka.com - Polres Metro Depok mengamankan pelaku begal di kawasan Cimanggis, Depok. Tujuh anak yang masih berusia di bawah umur nekat merampas barang korban menggunakan ancaman benda tajam.
Dengan berbekal celurit buatan, para pelaku mencari korban yang dianggap potensial. Mereka adalah AFS (17), BR (16), DC (17), MR (16), ADM (15), dan RS (16).
Dari pengakuan pelaku, mereka awalnya hendak tawuran dengan geng lain. Pelaku yang berjumlah sembilan orang pun bergerombol konvoi naik motor. Kemudian di tengah jalan, pelaku merampas ponsel korban yang juga anak-anak.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Bagaimana gerombolan motor itu masuk? Para pelaku merangsek masuk dengan menggunakan lima sepeda motor.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Tak segan-segan, pelaku bahkan tega melukai korban dengan celurit yang dibawa. Setelah harta korban dirampas dan korban terluka, gerombolan pelaku langsung melarikan diri. Aksi ini terekam CCTV warga dan kemudian dilakukan pendalaman oleh polisi.
"Kami amankan tujuh dari sembilan orang pelaku yang diduga melakukan tindakan kriminal perampasan ponsel dual korban. Dua orang lagi masih dikejar," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah, Senin (24/2).
Pelaku mengaku akan menyerang geng lain karena dendam. Salah satu teman mereka menjadi korban pemukulan geng lain.
"Mereka mengaku akan melakukan balas dendam, tawuran. Tetapi di tengah jalan bertemu dengan dua korban yang saat itu sedang membeli barang di toko kelontong dan akhirnya dua korban itu menjadi sasaran rombongan ini untuk diambil propertinya," ucapnya.
Walaupun niat awal pelaku bukan merampas korban, namun para pelaku sudah membekali diri dengan sajam.
"Artinya mereka sudah bawa senjata tajam sejak awal berkumpul. Tetapi yang menjadi sasaran tambahan justru ketika korban kebetulan berpapasan dengan para pelaku," tukasnya.
Tindakan para anak di bawah umur ini dianggap sudah mengancam keselamatan orang lain. Karena dengan sajam yang dibawanya membuat masyarakat resah. Polisi pun gencar melakukan penindakan agar para pelaku kejahatan memiliki efek jera.
"Kami tidak memberi ruang bagi pelaku kejahatan di Depok," ucap Azis.
Tujuh pelaku itu pun dijerat pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan jo UU Perlindungan Anak. Para pelaku masih ditahan di sel untuk diminta keterangan lebih lanjut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif anak-anak tersebut melakukan tawuran hanya iseng dan agar diakui.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi juga masih memeriksa para anak remaja pelaku tawuran tersebut, untuk proses berikutnya.
Baca SelengkapnyaPelaku dan barang bukti sajam dibawa ke Mako Polsek Pinang untuk proses hukum lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolisi kembali menangkap 13 remaja bersenjata tajam dan diduga hendak tawuran di Jalan Permata 12, Penjagalan, Penjaringan
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaSebanyak 60 remaja berkumpul di Jalan Cipendawa di bedeng atau gubuk di depan perusahaan semen di Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (21/9).
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaPolisi juga mendapati beberapa pelaku di antaranya positif narkotika melalui tes urine yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaRonny menuturkan, dari tangan para tersangka tersebut penyidik berhasil mengamankan tujuh kendaraan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnya