Bawa kabur mobil sewaan, 2 anggota BIN gadungan diringkus polisi
Merdeka.com - Dua pria yang mengaku anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dibekuk polisi di Medan. Mereka diringkus setelah dilaporkan membawa kabur mobil rental.
Informasi dihimpun, kedua orang yang ditangkap berinisial MR dan TD. Keduanya diamankan bersama barang bukti berupa KTA BIN palsu dan sepucuk air softgun.
"Mereka kita tangkap kemarin," kata Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono, Sabtu (12/12).
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Dimana penipuan terjadi? Pasangan ini memiliki sebuah pusat terapi di Kanpur, Uttar Pradesh, di mana mereka diduga meyakinkan orang-orang bahwa proses penuaan mereka dipercepat oleh polusi udara yang parah.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
Penangkapan MR dan TD berawal dari laporan Sumirin Juned, belum lama ini. Pemilik mobil rental itu merasa telah ditipu keduanya.
MR dan TD dilaporkan telah menyewa Daihatsu Xenia milik Sumirin. Mereka mengaku sebagai anggota BIN yang tengah bertugas dengan menunjukkan KTA palsu dan juga senjata.
Namun, mobil dengan pelat nomor polisi BK 800 KI tak kunjung dikembalikan meskipun masa penyewaannya sudah berakhir. Merasa tertipu, Sumirin pun mengadu ke polisi.
"Pengaduan korban kita tindaklanjuti. Kedua pelaku kita tangkap bersama barang bukti di wilayah Medan," jelas Aldi.
Polisi masih mengembangkan kasus ini. MR dan TD terus menjalani pemeriksaan di Mapolresta Medan. Dari penyelidikan awal, keduanya diketahui juga terlibat penipuan di daerah lain.
"Mereka ternyata masuk dalam daftar pencarian orang karena melakukan penipuan di Padang Timur, Sumatera Barat," pungkas Aldi. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu video viral di media sosial memperlihatkan pengendara mobil diadang tiga mobil secara bergantian di depan Stadion Kamaruddin Nasution, Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaKendaraan bermotor yang dititip parkir di gudang TNI berjumlah ratusan mobil dan motor
Baca SelengkapnyaMobil pengisian ATM iyu dirampok di atas fly over Jalan By Pass, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaKorban pengendara mobil Toyota Avanza asal Jambi menuju Medan, Provinsi Sumatera Utara diadang tiga mobil dan satu sepeda motor.
Baca SelengkapnyaKondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tak mengenakan dialami seorang anggota TNI yang sedang membonceng sang istri dengan sepeda motor miliknya di wilayah Depok, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBaku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca Selengkapnya"Masalah penahanan sudah diatur dalam KUHAP," kata Komarudin saat dikonfirmasi.
Baca SelengkapnyaUang dari hasil penjualan motor hasil curian itu dikumpulkan oleh pelaku untuk kemudian digunakan membeli satu unit mobil.
Baca Selengkapnya