Bawa keranda dan pocong, mahasiswa Semarang demo tolak semen Rembang
Merdeka.com - Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Semarang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Pembela Kendeng (GMPK), demonstrasi di Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah, di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin (9/1).
Dalam aksinya, mereka ikut menolak berdirinya pabrik semen Rembang, dan bergabung dengan warga Kendeng dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) yang selama 21 hari melakukan aksi penolakan semen Rembang.
Aksi dimulai dengan melakukan jalan kaki atau long march dari Kawasan Undip Semarang bawah di Pleburan, Kota Semarang. Sambil membawa spanduk dan poster penolakan bertuliskan; RIP Hati Nurani Ganjar' dan 'RIP Keadilan dan Hukum', mereka juga membawa sebuah keranda dan miniatur pocong.
-
Mengapa petani Kendeng menolak pabrik semen? Untuk menolak pembangunan itu, pada tahun 2016 dan 2017 lalu mereka melakukan aksi cor kaki. Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Kenapa buruh Semarang menolak Tapera? 'Setelah 50 tahun, uang iuran itu baru akan terkumpul Rp48 juta. Lima puluh tahun lagi, mana ada harga rumah Rp48 juta. Rumah saat ini paling murah saja Rp155 juta. Jadi ini cuma akal-akalan pemerintah saja. Menurut kami ini bukan jaminan sosial,' kata Aulia Hakim, sekretaris KSPI Jateng, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (10/6).
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
"Intinya GMPK menyatakan penolakan pabrik semen adalah upaya untuk upaya menjaga kelestarian pegunungan Kendeng baik dari sosial, budaya, flora dan fauna. Kewajiban manusia adalah menjaga alam agar dalam UUD 45 pasal 27 ayat (2), Pasal 28 A, Pasal 28C, Pasal 28 D ayat (1), Pasal 28H ayat (1) dan (4), 28I ayat (2), (3) dan (4) pada prinsipnya 'setiap orang berhak hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupanya," tegas Koordinator Aksi Nico A Wawan dalam orasinya.
Selain melakukan orasi, mereka juga melakukan aksi menyebarkan selebaran yang berisikan lima tuntutan yaitu; Pertama melaksanakan putusan MA terkait semen Rembang. Kedua, cabut izin lingkungan kegiatan penambangan PT Semen Indonesia.
Kemudian yang ketiga; Konsistensi pernyataan 'jika masyarakat menang di jalur hukum tidak akan ada pabrik semen'. Kemudian yang keempat; Hentikan pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng dan terakhir atau Kelima; Hentikan propaganda yang memecah masyarakat dan bertindak lamis kepada rakyat.
Aksi itu juga disambut oleh Koordinator JMPPK Gunretno yang juga ikut dalam orasi. Kemudian, usai berorasi perwakilan dari mahasiswa dan warga Kendeng dari JMPPK melakukan audiensi dengan Komisi D di Ruang Pertemuan Lantai 2, Gedung Berlian DPRD Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaDalam orasinya, mereka juga menolak pelanggaran HAM yang hingga saat ini masih banyak kasus yang belum terselesaikan.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya