Bawa Paksa Pulang Jenazah Ibu, Suami dan Anak di Kupang Positif Covid-19
Merdeka.com - Polisi melakukan swab test antigen terhadap keluarga yang mengambil paksa jenazah pasien Covid-19 berinisial GM di Kelurahan Airmata, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dari swab test antigen yang digelar Polsek Kelapa Lima dan Lurah Airmata tehadap 10 orang keluarga dan kerabat dekat tersebut, suami beserta anak GM terkonfirmasi positif Covid-19.
"Iya benar swab di Pustu Airmata. Hasil dari 10 orang kerabat dan keluarga GM, ternyata suami dan anak perempuan GM positif Covid-19," kata Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar, Kamis (22/7).
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa yang dikabarkan dekat dengan keluarga? Terlepas dari kabar miring tersebut, selama ini Gunawan dikenal sebagai sosok family man yang sangat dekat dengan keluarga.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dikenal dekat dengan keluarga anak-anaknya? Sosok Amy Qanita dikenal dekat dengan keluarga anak-anaknya.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
Tim medis juga akan memeriksa dan melakukan swab test terhadap seorang warga yang memandikan GM sebelum dikuburkan. "Yang mandikan jenazah GM masih menjalani swab test," kata mantan Kasat Reskrim Polres Belu, Polda NTT itu.
Sebelumnya, pada abtu (17/7) pagi, terjadi insiden perampasan jenazah GM dari RSU Siloam Kupang, lalu dibawa paksa keluarga ke rumah duka di Kelurahan Airmata.
Saat itu, keluarga tidak terima kalau GM dikategorikan meninggal karena Covid-19. Keluarga GM memandikan dan menguburkan sendiri jenazah GM secara protokol penanganan pasien Covid-19.
Menyikapi hal tersebut, digelar rapat koordinasi tingkat kelurahan terkait perampasan jenazah terkonfirmasi positif Covid-19.
Lurah Airmata, Saiful Djamil Umar, S.Sos meminta Ketua RT 07 Kelurahan Airmata, Farid Belajam melakukan pendekatan dengan keluarga GM (pasien positif Covid-19).
Keluarga diminta untuk bersedia melakukan swab test di Pustu Aimata. Dari hasil kesepakatan ketua RT 007 dengan pihak keluarga GM, pihak keluarga sangat bersedia untuk melakukan swab test.
Bhabinkamtibmas dan anggota Polsek Kelapa Lima ke Puskesmas Kota, untuk berkoordinasi agar dapat membantu melakukan swab test terhadap keluarga GM yang positif Covid-19.
Mereka menemui dokter Trio untuk berkoordinasi dan pihak Puskesmas Kota bersedia membantu melakukan swab test sesuai kesepakatan waktu yang ditentukan.
Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Perdana P Tarung Binti, melalui Kapolsek Kelapa Lima, Kompol Sepuh Siregar mengakui bahwa langkah ini dilakukan menyikapi kejadian perampasan jenazah terkonfirmasi positif covid-19, GM pada Sabtu (17/7) di rumah duka jalan Trikora, RT 007, RW 003, Kelurahan Airmata.
"Jenasah GM sebelumnya diambil paksa oleh keluarga di Rumah Sakit Siloam Kupang dan dimakamkan di pekuburan Islam Batukadera, Kupang," ujarnya.
Tes swab bagi keluarga dilakukan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. "Juga mencegah timbulnya klaster baru positif covid-19 sehingga dapat mencegah penyebaran virus corona di wilayah hukum Polsek Kelapa Lima khususnya di Kelurahan Airmata," tutup Satrya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA memastikan tiga balita, anak tersangka pelaku dan korban, akan mendapatkan pengasuhan yang tepat.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan melakukan uji forensik seperti histopatologi forensik, dan toksikologi forensik guna memastikan penyebab kematian.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaSang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaSang anak berinisial AKE (12) sempat keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga, namun ayah, ibu, dan kembarannya tak selamat
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaAlasannya karena dia berada di dalam rumah berhari-hari menyaksikan suami dan anaknya tewas membusuk.
Baca Selengkapnya